Jumat, 21 Oktober 2011

SINGKONG

Manfaat Singkong (Ketela Pohon) :
Singkong mempunyai komposisi kandungan kimia ( per 100 gram ) antara lain :
  • Kalori 146 kal
  • Protein 1,2 gram
  • Lemak 0,3 gram
  • Hidrat arang 34,7 gram
  • Kalsium 33 mg
  • Fosfor 40 mg
  • Zat besi 0,7 mg
Buah singkong mengandung ( per 100 gram ) :
  • Vitamin B1 0,06 mg dan Vitamin C 30 mg
  • 75 % bagian buah dapat dimakan.
Daun singkong mengandung ( per 100 gram ) :
  • Vitamin A 11000, Vitamin C 275 mg dan Vitamin B1 0,12 mg
  • Kalsium 165 mg
  • Kalori 73 kal - Fosfor 54 mg
  • Protein 6,8 gram
  • Lemak 1,2 gram
  • Hidrat arang 13 gram
  • Zat besi 2 mg
  • 87 % bagian daun dapat dimakan.
Kulit batang singkong mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat.
Beberapa Khasiat dan Indikasi Singkong :
1. Reumatik
a. Bahan: 5 lembar daun ubi kayu, 1/4 sendok kapur sirih.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus.
Penggunaan: sebagai bedak/bobok pada bagian yang sakit.
b. Bahan: 1 potong batang ubi kayu.
Cara membuat : direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 4 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Penggunaan : diminum 2X sehari, pagi dan sore.
2. Demam
a. Bahan: 1 potong batang daun ubi kayu.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Penggunaan: diminum 2X sehari, pagi dan sore.
b. Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Penggunaan: sebagai kompres.
3. Sakit Kepala
Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Penggunaan: sebagai kompres.
4. Diare
Bahan: 7 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Penggunaan: diminum 2X sehari, pagi dan sore. Bila anak yang masih menyusui yang kena diare, ibunya yang meminum.
5. Mengusir cacing perut
Bahan: kulit batang ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Penggunaan: diminum menjelang tidur malam.
6. Mata sering kabur
Bahan: daun ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih secukupnya.
Penggunaan: dimakan bersama nasi setiap hari.
7. Menambah nafsu makan
Bahan: daun ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih secukupnya.
Penggunaan: dimakan bersama nasi dan sambal tomat.
8. Luka bernanah
a. Bahan: batang daun ubi kayu yang masih muda.
Cara membuat: ditumbuk halus.
b. Bahan: 1 potong buah ubi kayu.
Cara membuat: diparut.
Penggunaan: dibobokan pada bagian tubuh yang luka
9. Luka yang diakibatkan terkena barang panas (misal kena wajan waktu masih panas)
Bahan: 1 potong buah ubi kayu.
Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya, dan dibiarkan beberapa saat sampai sari/tepungnya mengendap.
Penggunaan: tepung dioleskan pada bagian yang luka.

Alat - Alat Praktikum Ekologi Tumbuhan

Nama         : Imam Fauzi Rohman
Nim            : 201010070311120
Biologi – 3C
PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM  EKOLOGI TUMBUHAN
NO
NAMA DAN GAMBAR SPESIFIKASI ALAT
FUNGSI
PROSEDUR KERJA ALAT
1.
Termometer Suhu

Alat untuk mengukur suhu
1.      Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal.
2.      Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan perubahan volume.
3.      Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
4.    Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.


2
Higrometer

Alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat
Higrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius.

3
Soil Tester
Alat untuk mengukur PH tanah
Cara pengunaanya :
1) Mencapkan ujung alat runcing ke dalam tanah hingga sel-selnya terbenam dalam tanah dan membiarkan beberapa saat.
2) Melihat skala besar/atas untuk penentuan pH tanah.
3)  Menekan tombol yang berada di samping alat untuk menentukan kelembaban tanah setelah dibiarkan beberapa saat dan melihat skala kecil/bawah sebagai penunjuk kelembaban tanah.
4
Brechtel
Kegunaan untuk mengukur kecepatan air dalam tanah
1)      Memasukkan brechtel ke tanah
2)     Memasukkan air ke brechel
3)    Mengamati kecepatan air
5
Kompas Leydig
Untuk mengetahui arah mata angin

Cara penggunaan : Membuka kompas, kemudian memfokuskan penglihatan melelui lubang kecil pada kompas. Jika sudah pas, tekan tombol kecil untuk menghentikan jarum kompas.


6
Meteran
Untuk mengukur jarak pohon satu dengan pohon yang lain.
Cara pengunaanya :Tarik meteran hingga jarak pohon yang akan di ukur

7
Hagameter
Alat untuk mengukur tinggi pohon yaitu tinggi total, tinggi pangkal cabang.

Cara penggunaannya :
·      Fungsikan alat penunjuk arah tinggi, dengan memutar tombol untuk berbagai jarak pohon dari pengukuran ( bisa 10, 15, 20m dll )
·      Atur posisi pembidik dengan jarak antara pembidik dengan pohon yang akan di ukur sesuai dengan skala jarak yang digunakan.
·      Buka kunci jarum penunjuk dengan menekan knop / tombol.
·      Lakukan pembidik melaluhi visir ke pangkal pohon kemudian kunci dengan menekan tombol / knop.
·      Baca dan catat skala yang ditunjukkan jarum.
·      Lakukan bidikan ke ujung pohon yang di inginkan ( puncak / cabang pertama ), kunci jarum penunjuk dengan menekan knop / tombol.
·        Baca dan catat skala yang di tunjukkan jarum.

8
Weksker
Untuk mengukur suhu temperature tanah

1. Logam bagian ujung merupakan bagian yang dimasukan ke dalam tanah.
2. Panas dari tanah akan mempengaruhi logam, kemudian akan diinduksikan ke serbuk logam.
3. Dengan memanasnya serbuk logam akan berpengaruh pada thermometer, yang segera akan mencatatnya seperti pada thermometer udara biasa.

9
Phi Meterhttp://www.nusaadv.com/imgupl/_ANALOG-COS-PHI-METER.jpg
Untuk mengukur panjang atau tinggi suatu benda. Berbentuk kotak, meterannya tergulung didalamnya.
Cara pengunaanya:
kita tentukan benda yang akan diukur, kemudian kita tarik meteran yang panjang yang akan di ukur
10
Anemometer
Alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin
Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.
Pada saat tertiup angin, baling-baling/mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort.c

Rabu, 12 Oktober 2011

Kisah Masuk Islam-nya Seorang Dokter Amerika Karena Satu Ayat Al-Quran..

 Beberapa tahun yang lalu, seorang teman bercerita kepadaku tentang kisah masuknya seorang dokter Amerika ke dalam Islam. Dari apa yang kuingat dari kisah yang indah ini adalah: Kisah ini terjadi pada salah satu rumah sakit di Amerika Serikat. Di rumah sakit tersebut, seorang dokter muslim bekerja dengan keilmuan yang sangat baik, sehingga memberi pengaruh besar untuk mengenal beberapa dokter Amerika. Dan dia, dengan kemampuan tersebut mengundang decak kagum mereka. Diantara para dokter Amerika ini, dia mempunyai satu teman akrab yaitu orang yang memiliki kisah ini. Mereka berdua selalu bertemu dan keduanya bekerja pada bagian persalinan.
Pada suatu malam, di rumah sakit tersebut terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya dia menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim, “Engkau mengatakan bahwasanya Al-Quran telah menjelaskan segala sesuatu dan engkau mengatakan bahwasanya Al-Quran itu mencakup semua permasalahan-permasalahan apapun. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini …!!”
Dokter Muslim itupun menjawab, “Ya, Al-Quran telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dan kami akan menemukan jalan keluar.” Setelah nampak hasil diagnosa, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing bayi tersebut …!!
Dokter Amerika itupun terheran heran dan bertanya, “Bagaimana kamu tahu?”
Dokter Muslim menjawab, “Sesungguhnya hasil yang nampak menunjukkan bahwasanya kadar banyaknya ASI pada payudara ibu si bayi laki-laki dua kali lipat kandungannya dibandingkan ibu si bayi perempuan. Perbandingan kadar garam dan vitamin pada asi si ibu bayi laki-laki itu juga dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan.” Kemudian dokter Muslim tersebut membacakan ayat Al-Quran yang dia jadikan dasar argumen dari jalan keluar itu,
{Ù„ِلذَّÙƒَرِ Ù…ِØ«ْÙ„ُ Ø­َظِّ اْلأُÙ†ْØ«َÙŠَÙŠْÙ†ِ }.
“Bagi laki laki seperti bagian dua perempuan.”
Dan setelah mendengarkan dokter Amerika itu arti ayat tersebut, dia jadi bengong, dan dia menyatakan keislamannya secara spontan tanpa ragu ragu. Maha Suci Allah Rabb semesta alam.

Video Suitable Temperature For Plant's

Minggu, 09 Oktober 2011

ALGA HIJAU ( CHLOROPHYTA )


Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Di dilam alga terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral, dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini pemanfaatan alga sebagai komoditiperdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain.
Ganggang hijau / Chlorohyta adalah salah satu klas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap.
Algae hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi algae. Algae hijau berbeda dengan devisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti tumbuhan tingkat tnggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karoten dan xantofit.
Algae berperan sebagai produsen dalam ekosistem. berbagai jenis algae yang hidup bebas di air terutama tubuhnya yang bersel satu dan dapat berperan aktif merupakan penyusun fitoplankton. sebagaian besar fitoplankton adalah anggota algae hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis sehingga algae hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.
Habitat
Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.
Beberapa contoh alga hijau yang sering ditemukan dikolam anatara lain :
a. Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak
Contoh :
1. Chlorella
Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh mikroskopis, bentuk bulat, berkembang biak dengan pembelahan sel.
Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”.
Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di pasuruan)
2. Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)
b. Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
Contoh : Chlamidomonas
Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloropas. Pada kloropas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung. reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi.
c. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh : Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan didalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
d. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Contoh : Volvox
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 -5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
e. Chlorophyta berbentuk benang
Contoh :
1. Spyrogyra
Gangguan ini didapatkan disekitar kita yaitu diperairan. bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi. adapun langkah-langkah konjugasi antara lain
Dua benang saling berdekatan, sel yang berdekatan saling membenuk tonjolan. Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami dan segera diikuti oleh pelburan inti yang disebut kariogami. Hasil peleburan membentuk zigospora diploid. zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang spirogyra baru yang haploid.
2. Oedogonium
Ganggang ini berbentuk benang, ditemukan di air atawar dan melekat di dasar perairan. reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang flagela banyak.
Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
f. Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh :
1. Ulva
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti lembaran daun. berkembang bial secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid.
2. Chara
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat anterodium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi.
Pigmen
Pigmen yang dimiliki kloroplas golongan chlorophyta yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantofit (lutein, violaxantin, zeaxanthin). Karoten muncul sebagai karakter warna kuning kemerah-merahan. Sedangkan xantotif muncul sebagai warna kuning dengan nuansa warna yang unik. Menurut levavascur (1989) bahwa pigmen-pigmen fotosintesis dan pada alga hijau berklorofil a dan b mengandung shiphoxanthim atau lutein.
Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada ganggang hijau berupa amilum, tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilose dan rantai yang bercabang yaitu amilopektin seringkali amilum terbentuk dalam granula bersama dengan bahan protein dalam plastida disebut pirenoid.
Susunan Tubuh
Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran maupun dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Dari banyaknya variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut:
  1. Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas
  2. Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella
  3. Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox, Pandorina.
  4. Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora
  5. Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium
  • Filamen bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora
  1. Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi bagian yang rebah (prostrate) dan bagian yang tegak, contoh: Stigeoclonium
  2. Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel vegetatisnya terjadi lebih dari satu bidang, contoh: Ulva
  3. Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang, contoh: Caulerpa
Struktur Sel
Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulose yang dapat memberikan sifat keras pada dinding sel dan lapisan luar adalah pektin. Tetapi beberapa alga bangsa volvocales dindingnya tidak mengandung selulose, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel caulerpales mengandung xylan atau mannan.
Inti pada clorophyta ada yang berinti prokariota dan ada yang sebagian besar berinti eukariota. Intinya diselubungi membran inti terdapat nukleus dan kromatin. Inti umumnya tunggal tetapi ada yang memiliki inti lebih dari satu.
Alat Gerak / Flagel
Ada dua tipe pergerakan pada chlorophyta, yaitu:
1. Pergerakan dengan flagela
Flagela pada kelas chlorohyceae selalu bertipe whiplash (akronematik) dan sama panjang (isokon), kecuali pada bangsa oedogoniales, memiliki tipe stefanokon. Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat halus yang disebut aparatus neuromotor. Tiap flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubula. Struktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2. Flagela tersebut dikelilingi oleh selubung plasma.
2. Pergerakan dengan sekresi lendir
Pada chlorophyta terjadi pergerakan yang disebabkan adanya stimulus cahaya yang di duga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal dari sel. Selama pergerakan ke depan bagian kutub berayun dari satu sisi ke sisi yang lain sehingga lendir bagaian belakang seperti berkelok-kelok.
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada chlorophyta terjadi dengan 3 cara yaitu:
1. Secara vegetatif
Perkembanganbiakan vegetatif pada chlorophyta dengan fragmentasi tubuhnya dan pebelahan sel.
2. Secara seksual
- Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin contohnya spirogyra.
- Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.
- Anisogami yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama.
- Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak (sebagai sperma) yang lain besar tidak bergerak (sebagai sel telur)
Beberapa contoh dari reproduksi sexual:
- Isogami : Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon
- Anisogami : Chlamydomonas, Ulva
- Oogami : Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium
3. Secara aseksual
Perkembanganbiakan secara aseksual dapat terjadi dengan pembentukan:
Asexual
- Zoospora yaitu sel berflagel 2 contohnya Chlamydomonos
- Aplanospora yaitu spora yang tidak bergerak contohnya Chlorococcum
- Autospora yaitu aplanospora yang mirip dengan sel induk contohnya Chlorella
Klas chlorophyta dibagi menjadi beberapa klas, salah satu diantaranya adalah klas chlorophyceae.
  • Habitat : Kebanyakan hidup di air tawar dan ada juga yang hidup di air laut, tempat-tempat yang lembab dan juga daerah-daerah yang bersuhu ekstrim / daerah bersalju.
Beberapa diantaranya hidup bebas sebagai fitoplankton, epifit, endofit, epizoik dan dengan bersimbiosis dengan jamur.
  • Pigmen : Macam-macam pigmen yang terdapat pada klas chlorophyceae adalah klorofil a dan klorofil b, karoten, xantofil yang terdiri dari lutein, neoxantin dan zeaxiantin.
  • Susunan sel
Dinding selnya terdiri dari 2 lapis, lapis sebelah dalam tersusun dari selulosa dan CaCo3 dan lapis sebelah luar tersusun oleh pektin. inti sel bertipe eukoriotik, berbentuk tunggal dan banyak.
  • Cadangan makanan
Cadangan makanan pada klas chlorophyceae yaitu berupa karbohidrat, amilum, temak dan minyak
  • Alat gerak pada klas ini berupa flogel
  • Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada klas chlorophyceae dapat terjadi melalui 3 cara, yaitu:
·          
o     
      • Secara vegetatif yaitu dengan cara pembelahan dan dengan cara fragmentasi. Pembelahan hanya untuk individu dengan tubuh berbentuk sel-sel tunggal
      • Sporik dengan membentuk
·          
    • Aplanospora yaitu spora yang tidak dapat bergerak
    • Planospora yaitu spora yang dapat bergerak
    • Autospora yaitu berasal dari aplanospora
    • Autokolomi yang juga berasal dari aplanospora
    • Akinet yang membentuk hipnospora, yaitu aplanospora yang dindingnya tebal
·          
o     
      • Secara seksual
Berdasarkan dapat / tidaknya gamet bergerak, dibedakan menjadi
·          
    • Zoogamet / Zoogami yaitu gamet yang dapat bergerak
    • Aplanogamet / aplanogami yaitu gamet yang tidak dapat bergerak
Bagsa Chlorococcales
Sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk jadi tidak bergerak. Mempunyai satu inti dan satu kloroplas. Mereka merupakan satu koloni yang bentuknya bermacam-macam, dan tidak lagi melakukan pembelahan sel yang vegetatif.
Perkembanganbiakan dengan zoospora yang mempunyai dua bulu cambuk, atau dengan spora yang tiddak mempunyai bulu cambuk yang dinamakan aplanospora. Perkembanganbiakan dengan isogami antara lain pada marga Pediastrum.
Chlorococcales hidup sebagai plankton dalam air tawar, kadang-kadang juga pada kulit pohon-pohon dan tembok-tembok yang basah. Ada yang hidup bersimbiosis dengan fungsi sebagai lichenes bahkan ada yang hidup dalam plasma binatang rendah, misalnya Chlorella Vulgaris dam infusoria dan Hydra.
Oleh seorang ahli Biologi bangsa Jepang, Chlorella telah dicoba untuk diolah menjadi berbagai macam makanan. Dengan demikian terbuka prospek baru mengenai produksi bahan pangan, bahkan menurut ahli tersebut hal itu dapat menimbulkan revolusi dalam masalah penyediaan pangan.
Dalam bangsa ini termasuk antara lain:
Suku Hydrodictyceae, contoh pediastrum bonganum
Suku Chlorococcaceae, contoh Chlorococcum humicale
Bangsa Ulotrichales
Sel-selnya selalu mempunyai satu inti dan satu kloroplas yang masih sederhana membentuk koloni berupa benang yang bercabang atau tidak. Benang-benang itu selalu bertambah panjang karena sel-selnya membelah melintang. Yang lebih tinggi tingkatannya mempunyai talus yang lebar dan melekat pada suatu substrat / alas. Dan talus ini sudah mempunyai susunan seperti jaringan parenkim. Ada pula yang talusnya berbentuk pipa atau pita.
Dalam bangsa ini termasuk antara lain:
·          
o     
      • Suku Ulotrichaceae, contoh : Ulothrix zonata
Sel selnya membentuk koloni yang berupa benang dan tumbuh interkalar. Sel-selnya pendek, kloroplas bentuk pipa. Pangkal melekat pada substrat.
·          
o     
      • Suku Ulvaceae, termasuk didalamnya
  • Ulva lactuca, talus menyerupai daun sladah, terdiri atas 2 lapis sel yang membentuk struktur seperti parenkim. Zoospora dengan 4 bulu cambuk, gamet sama besar, masing-masing dengan dua bulu cambuk.
  • Enteromorpha intestinalis, koloni berbentuk pipa atau pita, padanya tidak terdapat isogami melainkan anisogami
Bangsa Cladophora
Sel-selnya berinti banyak, kloroplas berbentuk jala dengan pirenoid-pirenoid membentuk koloni berupa benang-benang yang bercabang, menjadi suatu berkas, hidup dalam air tawar yang mengalir atau dalam air laut, dan biasanya berkas benang-benang itu melekat pada suatu substrat. Berkembangbiak secara vegetatif dengan zoospora dan generatif dengan isogami.
Dalam bangsa Cladophorales termasuk suku Cladophoraceae contohnya cladophora glomerata dan cladophora dichotoma.
Bangsa Chaetophorales
Sel-selnya mempunyai satu inti dan kebanyakan juga satu kloroplas. Organisme ini talusnya heterotrik, artinya mempunyai pangkal dan ujung yang berbeda, terdiri atas benang-benang yang merayap, bercabang dan bersifat pseudoparenkimatik. Tumbuh mendatar pada substratnya, dan bagian atasnya yang bercabang-cabang dan berguna sebagai alat reproduksi.
Yang tergolong dalam bangsa ini antara lain:
·          
o     
      • Suku Chaetophoraceae, contohnya stigeoclonium lubricum, stigeoclonium tenue, hidup dalam air tawar, zoospora 4 dengan 4 bulu cambuk dan isogamet dengan 2 bulu cambuk.
      • Suku coleochaetaceae, contohnya coleochaeta scutata. Zoospora dengan2 bulu cambuk. Pangkalnya berbentuk cakram, perkembangbiakan generatif dengan oogami. Coleochaeta kebanyakan hidup sebagai epifit pada ganggang lain atau tumbuhan air yang tinggi tingkat perkembangannya.
      • Suku Trentepohliaceae, contohnya Trentepohlia aurea. Zoospora dengan isogamet mempunyai 2 bulu cambuk, telah menyesuaikan diri dengan hidup didaratan, pada cadas, batang-batang pohon atau diatas daun sebagai epifit. Zoosporangia berwarna merah karena hematokrom. Spora tersebar oleh angin.
Bangsa Oedogoniales
Hidup dalam air tawar, sel-selnya mempunyai satu inti dan kloroplas berbentuk jala. Koloni berbentuk benang. Perkembangbiakan vegetatif dengan pembentukan zoospora, ujungnya yang bebas dan klorofil mempunyai banyak bulu cambuk yang tersusun dalam suatu karangan. Dari satu sel vegetatif hanya keluar satu zoospora saja. Perkembangbiakan generatif dengan oogami
Bangsa Oedogoniales hanya dapat meliputi satu suku saja yaitu oedogoniaceae contohnya oedogonium concatenatum dan oedogonium ciliatum.
Bangsa siphonales
Bentuknya bernmacam-macam, kebanyakan hidup dalam air laut, talusnya tidak mempunyai didnding pemisah yang melintang. Sehingga dinding selnya menyelubungi massa plasma yang mengandung banyak inti dan kloroplas. Hanya alat-alat berkembangbiak saja yang terpisah oleh suatu dinding (sekat).
Dari siphonales dapat disebut beberapa jenis , antara lain:
  • Protosiphon botryoides (suku protosiphonaceae)
Ganggang ini masih sangat sederhana, hidup diatas tanah yang basah talus hanya teridiri atas suatu sel. Bagian yang diatas tanah bentuknya seperti gelembung, berwarna hijau dan mengandung banyak inti. Melekat pada tanah dengan rizoid yang panjang, tidak bercabang dan tidak berwarna.
  • Halicystis ovalis (suku Uhalicystidaceae)
Ganggang ini menyerupai profosiphora, tetapi hidup dalam laut
  • Caulerpa prolifera (suku caulerpaceae)
Ganggang hijau yang hidup di laut tengah. Talus bagian atas menyerupai daun dan besarnya sampai beberapa desimeter, berguna untuk asimilasi dan dinamakan asimilator. Bagian bawah terdiri atas suatu sumbu yang menyerap, tidak berwarna dan tidak mengandung leukoamitoplas dan rizoid pada perkembangbiakanseksual yaitu anisogami, seluruh tumbuh-tumbuhan baik jantan maupun betina masing-masing mengeluarkan gamet yang berwarna hijau dalam jumlah yang amat besar dan setelah mengeluarkan gamet itu lalu mati.
  • Vaucheria sessilis (suku vaucheriaceae)
Talus berbentuk benang dan bercabang-cabang tidak beraturan, melekat pada substrat dengan rizoid-rizoid yang merupakan suatu berkas. Karena talus tidak mempunyai dinding pemisah melintang, maka talus kelihatan seperti pipa bercabang-cabang. Perkembangbiakan aseksual dengan zoospora. Sedangkan perkembangbiakan generatif (seksual) dengan oogami.
Tempat vaucheria dalam sistematik masih belum terang. Alat-alat perkembangbiakan seksual dan aseksual ditemukan pada suatu individu. Pembelahan reduksi terjadi pada perkecambahan zigot. Mengingat letak bulu cambuk serta susunan bulu cambuk pada soermatozoidnya, demikian pula zat-zat warna dalam plastidanya (tanpa klorfil b, tetapi banyak xantofil) dan zat-zat cadangan yang terdiri atas minyak dan tepung maka vauheria oleh para ahli dimasukkan ke dalam heterocontae. Tetapi jika dilihat dari bulu cambuk pada zoosporanya yang sama panjang dan tanpa rambut-rambut mengkilat maka vaucheria hanya digolongkan pada chlorophyceae
  • Acentabularia wettsternii (suku dasylandaceae)
Talusnya menyerupai jamur payung pada pangkal tangkainya terdapat suatu inti yang besar. Ganggang ini ditemukan di laut tengah dan talusnya diperkuat dengan kapur. Perkembangbiakan seksual dengan anisogami.
Dampak posotif dan negatif chlorophyta dalam kehidupan
a. Dampak positif
1. Sbagai sumber protein sel tunggal contoh chlorela
2. Sebagai bahan makan contoh volvox sebagai sayuran
3. Sebagai plankton, merupakan salah satu komponen yang penting dalam rantai makanan di perairan tawar
4. Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas
b. Dampak negatif
1. Dapat mengganggu jika perairan terlalu subur
2. Membuat air berubah warna dan menjadi bau
3. Menjadi masalah dalam proses penjernihan air
4. Menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air.
Akibat pertumbuhan algae hijau terhadap kualitas air
Air yang dipergunakan sebagai air minum harus memenuhi beberapa syarat antara lain, syarat fisika (tidak berbau, jernih, tidak berasa dan tidak berwarna). Syarat kimia (tidak mengadung zat-zat beracun tidak lebih dari standart yang telah ditetapkan) dan syarat biologis (bakteri coli yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari standart yang ditetapkan).
Kehadiran alga hijau dalam air dapat meyebabkan :
  • Perubahan warna air
  • Air menjadi licin karena dapat menghasilkan lendir
  • Dapat menimbulkan bau dan rasa pada air
  • Dapat menyebabkan kerapuhan pada beton
Jenis ganggang hijau yang hidup di air tawar tidak mengahasilkan racun
Dari sifat-sifat yang tampak pada chlorophyceae, dapat diambil kesimpulan bahwa chlorophyceae berasal dari flagellate yang setingkat mengalami kemajuan-kemajuan perkembangan. Padanya ditemukan gambaran perkembangan dari organisme yang sederhana ke yang makin menuju ke adanya pembagian pekerjaan. talus heterotrik (yang terdiri atas pangkal yang melekat pada substrat dan bagian yang bebas) dan kloroplas sederhana.
Pada kebanyakan chlorophyceae pembelahan reduksi terjadi pada pekecambahan zigot, jadi chlorophyceae adalah organisme haploid. alat-alat perkembangbiakan seksual dan aseksual terdapat pada satu individu, tetapi tidak tiap individu menghasilkan kedua macam alat perkembangbiakan itu. Biasanya terdapat suatu deretan tumbuh-tumbuhan yang selalu berkembangbiak secara vegetatif dan baru kemudian muncul individu yang dapat membiak secara generatif. jadi meskipun keduanya haploid, ada yang bersifat vegetatif dan ada juga yang bersifat generatif. Dengan pemindahan tempat pembelahan reduksi dari zigot ke sporangium pada fase aseksual, terjadilah pergiliran keturunan antara sporofit yang diploid dengan gametofit yang haploid. Pada pembelahan reduksi terjadilah penentuan jenis kelamin. Ketentuan-ketentuan itu dapat sama (isomorf) atau heteromorf.
Ada bermacam-macam jenis dari algae hijau diantaranya:
  • Algae benang
Merupakan algae hijau dari genus spyrogyra. Membentuk rumpun berupa benang tipis, panjang dan berwarna hijau muda. Algae benang mempunyai persyaratan hidup mendekati persyaratan tumbuhan tingkat tinggi kondisi air yang baik dapat memicu pertumbuhannya, apalagi disertai dengan kondisi pencahayaan yang baik. Algae benang mempunyai kemampuan tumbuh relatif cepat. Meskipun kadang menjengkelkan, algea ini tidak bersifat merusak, tetapi tentu saja dapat menjadi pesaing utama akan unsur hara.
  • Algae bintik hijau
Merupakan algae berbentuk kecil, bulat, dengan ukuran kurang lebih 3 mm, berwarna hijau. Algae ini melekatkan diri dengan kuat pada substrat. biasanya melekat pada kaca atau pada daun.
Algae bintik hijau sering muncul pada aguarium baru, pada saat kondisi air belum stabil, atau pada saat kualitas air akuarium menurun. Meskipun tidak
menyebabkan kerusakan akan tetapi kehadirannya cukup dapat mengganggu pemandangan.

TV Streaming

tutorial blogger Indonesia

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review