Rabu, 15 Februari 2012

Guru dan Pengusaha Sukses


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kewirausahaan
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J. B. Say menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Untuk memulai usahanya, dimana para wirausahawan harus memiliki strategi pemasaran. Meskipun dalam mengembangkan usahanya hanya mempunyai modal terbatas, maka  perlu :

2.2 Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha, sbb;
  a. Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak.

  b. Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.
  c. Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.
  d. Langkah keempat adalah focus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini  adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas  saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.

 e. Langkah kelima  adalah promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
  f. Untuk langkah keenam  adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
  g. Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.

2.3  Ada  Strategi Untuk Mendapatkan Keuntungan Besar
Seringkali para pemilik bisnis berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/keuntungan maka mereka harus menaikkan jumlah pelanggan mereka dan omset mereka / total pendapatan kotor mereka. Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan sebenarnya adalah hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah strategi tsb.
Adapaun strategi yang harus di ubah yaitu:
Calon Pelanggan x Tingkat Konversi = Jumlah Pelanggan
Jumlah Pelanggan x Jumlah Transaksi x Rata-rata Belanja = Omset
Omset x Margin = Keuntungan ( Profit)
Dalam berbisnis para wirausahawan hanya dapat mempengaruhi : calon pelanggan, tingkat konversi, jumlah transaksi, rata-rata belanja, dan margin


1.      Calon Pelanggan
Adalah setiap orang yang telah mampir ke toko, tapi belum membeli, mereka juga orang-orang yang telah menelepon ke toko dan meminta penjelasan tenteng produk tsb atau merespon email yang di buat untuk promosi tapi mereka belum membeli.
2.      Tingkat Konversi
Adalah persentase calon pelanggan yang akhirnya membeli produk. Sebagai contoh, bila saat ini datang 10 orang ke toko anda, kemudian 3 orang membeli,  maka tingkat konversinya adalah 30%.
3.      Jumlah Transaksi
Adalah berapa banyak pelanggan yang sama, untuk kembali ke toko dengan membeli produk tersebut.
4.      Rata-rata belanja
Adalah besarnya uang yang dibelanjakan dalam 1 kali transaksi. Contohnya, bila saat ini rata-rata pelanggan anda menghabiskan 50.000 rupiah untuk berbelanja di toko anda, maka anda dapat melakukan upaya agar mereka mau membelanjakan uangnya lebih banyak lagi di toko anda dalam 1 kali transaksi.
5.      Margin
Adalah persentase keuntungan dari produk tersebut. Sebagai contoh, bila      anda dapat menerapkan strategi-strategi yang tepat untuk menaikkan 10 % saja kinerja anda dimasing-masing langkah, maka diakhir periode anda dapat meningkatkan hingga 61 % keuntungan anda.

Pada hakekatnya dalam dunia wirausaha para wirausahawan harus berani terjun dalam mengembangkan usahanya hingga titik kesuksesan dan pada intinya banyak cara untuk mencapai kesempurnaan dalam dunia bismis namun semua dapat dicapai jika kita bersungguh-sungguh untuk mengembangkan bisnis yang kita punya. Dan kami berharap agar pembelajaran ini kita bisa mengambil pelajaran dalam  dunia bisnis yang ingin kita jalankan.
Dan semua pengorbanan yang kita keluarkan untuk mengembangkan usaha kita harus didukung juga rasa percaya diri agar mampu bersaing di dunia bisnis yang kita dalami.



2.4 Kisah Sukses Dr.H. Achmad Habib M.A
Berawal dari keluarga tidak mampu, sederhana, kampung terpencil, orang tua tidak berpendidikan dan buta huruf, dari situlah terlahir seorang anak kecil yang lugu bernama Achmad Habib. Latar belakang orang tua adalah petani dan dari kecil kebiasaan beliau adalah bertani. Setiap hari waktu Sekolah Dasar pulang sekilah langsung membantu orang tua di ladang dan sawah misalnya watun (bersih-bersih rumput di sawah).
Secara kebetulan dirumah beliau mempunyai kakak ipar seorang kades (kepala desa).
Dimana disuatu daerah terpencil seorang kades menampung beberapa guru yang mengajar di daerah tersebut yang berasal dari daerah lain. Karena kakak ipar beliau adalah salah satu keluarga baru jadi kakak ipar beliau tidak bisa menampung dan akhirnya ibu beliau sendiri yang menampung para guru. Karena dahulu bayaran seorang guru sangat kecil jadi dengan sukarela ibu beliau menampung meski para guru yang ditampung memberikan hanya sekedar ongkos.
Terinspirasi dai kegiatan seorang guru, menurut pandangan beliau waktu kecil seorang gutu pekerjaannya cukup santai. Pagi mengajar kemudian setelah pulang istirahat siang dan sore harinya santai-santai bisa main gitar, badminton, sepak bola dan selalu berpenampilan bersih. Tidak seperti kehidupan orang disekitar beliau, dimana orang kampung pagi-pagi harus bertani, siang hari langsung ada yang merumput, mencari kayu bahkan sampai sore hari. Dan beliau sendiri tiap harinya sangat kotor bahkan beliau sendiri pernah korengen (penyakit luka-luka kepala).
Dan kemudian waktu beliau kelas 5 SD, beliau memberanikan diri bertanya pada gurunya.bagaimana untuk menjadi seorang guru? Bagaimana caranya? Beliau ingin sekali menjadi seorang guru. Dan guru beliau menjawab, apabila ingin menjadi guru beliau harus sekolah SMP dahulu. Dan ternyata sekolah SMP tidak semudah yang dibayangkan. Jadi apabila ingin sekolah SMP beliau harus urbanisasi dari desa ke kota, karena  sekolah SMP hanya ada 2 se banyuwangi yakni SMP NEGERI dan SMP SWASTA. Kira-kira jarak dari kampung ke kota 60 KM. Alhamdullah ada keluarga di dekat sana dan beliau dititipkan di tempat saudara. Tapi jarak dari kos dan sekolah masih cukup jauh, beliau setiap hari harus jalan kaki, kira-kira jarak dari kos ke sekolah kurang lebih 4 KM. Sampai sering sepatu beliau hancur karena setiap hari harus jalan kaki.
Setelah lulus SMP beliau terpengaruh teman-teman untuk tidak menjadi guru, karena gaji guru kecil dan teman-teman beliau menyarankan untuk menjadi PEMDA, HAKIM atau JAKSA karena uangnya banyak kemana-mana bawa mobil karena waktu itu juga sudah mulai ramai tentang masalah korupsi. Bahkan orang tua beliau sendiri menyuruh untuk menjadi camat, tentu sesuatu hal yang tidak pernah terlintas di benak beliau.
Kemudian beliau melanjutkan sekolah SMA dan beliau ahli dalam bahasa asing terutama bahasa Inggris. Karena beliau sering mendatangi pelabuhan di dekat tempat tinggal beliau. Dan beliau ingin punya kelak seorang istri bule. Kemudian guru beliau menyarankan untuk kuliah di bahasa Inggris. Dan akhirnya beliau kuliah di IKIP Malang jurusan bahasa Inggris.
Setelah beliau kuliah 1 semester beliau membawa bule dari perancis yang kebetulan bertemu di jalan pulang kampung dan akhirnya ayah beliau marah besar. Dan orang tua beliau menyarankan beliau untuk nyantri. Dan kemudian beliau juga kuliah di UIN Malang, jurusan bahasa Inggris. Dan akhirnya beliau menjadi dozen di UMM jurusan KESOS, dan harus S2 jika ingin mengajar di Universitas, dan beliau ke ujung pandang untuk melakukan penelitian selama 1 tahun.
Beliau dikirim ke Amerika selama 2 tahun untuk kuliah S2 pada tahun 1985, kemudian beliau kembali ke malang untuk mengajar dan beliau tidak berhenti sampai disitu, beliau melanjutkan S3 di Unair (Universitas Erlangga).
Selama mengajar beliau juga pernah mengajar di Italia dan beliau sering mengikuti beberapa acara di luar negeri. Beliau juga pernah menjabat menjadi kepala jurusan, dekan selama 3 kali, direktur pascasarjana dan sekarang menjadi direktur american corner.
Tidak hanya mengajar beliau juga suka dengan kewirausahaan, beliau rajin menabung dan pandai berstrategi dengan membangun wirausaha contohnya kos, yang sekarang mencapai 80 kamar, dan rental sepeda motor.

2.5 Makna Yang Dapat Diperoleh
            Dalam berwirausaha itu tidak memilih mulai kapan, apa yang akan dilakukan, dengan siapa, apa yang akan diperoleh saja akan tetapi mulai kapanpun, apa saja bisa dilakukan, dengan siapa saja dan dan apa saja bisa diperoleh. Tidak hanya materi akan tetapi ilmu yang bermanfaat.
            Dalam berwirausaha tidak boleh ragu-ragu dalam melaksanakannya akan tetapi kita harus dapat yakin dan fokus kalau kita pasti akan berhasil,  harus juga disertai sikap pantang menyerah, dengan sifat itulah yang akan menuntun kita kedalam keberhasilan “bangkit, jatuh, bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi, semangat, yakin, berdo’a,  pantang menyerah, berhasil, sukses. .
            Harus disertai dengan ilmu dalam kewirausahaan dan ilmu itu dapat kita peroleh dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.  Tidak hanya itu dengan berwirausaha kita dapat menolong sesama yang kurang mampu atau membutuhkan pekerjaan, tidak hanya uang yang kita berikan akan tetapi ilmu yang bermanfaat yang bisa kita berikan kepada sesama atau orang meyebut berbagi sukses.


KESIMPULAN
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual.
Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, dan pandai mengelola
Sukses itu bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain. Sukses itu bisa membagi serta menularkan keberhasilan pada orang lain. Jadi, sukses itu tak hanya untuk kita, tapi juga untuk orang lain.
Diperlukan sikap Tidak mudah putus asa, Keyakinan, Fokus, Sabar dan berani mengambil resiko dalam berwirausaha
Tidak hanya Uang yang dapat kita berikan akantetapi ilmu yang bermanfaat.
Berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.






Daftar Pustaka

Afzalur Rahman. 1996. Economic Doctrines of Islam, Edisi Indonesia, Doktrin Ekonomi
Islam, jilid 4 Terj. Suroyo Nastangin, Dana Bhakti Wakaf Yogyakarta.
diakses 7 Desember 2011
diakses 7 Desember 2011



GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL


 
A. Pengertian guru dan professional
Secara pengertian tradisional guru adalah seorang yang berdiri di depan  kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan (guru professional dan  implementasi kuurikulum, syafruddin nurdin dan basyiruddin usman. .  Sedangkan menurut Undang - undang Sistem Pendidikan Nasional Pendidik  adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,  pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang  sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan  pendidikan.( Undang - undang system pendidikan Nasional No 20. Tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional) Dengan menelaah dari pengertian guru diatas dapat  disimpulkan bahwa seorang guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu  pengetahuan saja yang berada di depan kelas akan tetapi guru merupakan  tenaga professional yang dapt menjadikan murid-muridnya mampu  merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.
Professional berasal dari kata profesi yang mempunyai makna  menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian,  tanggung jawab, dan kesetiaan pada pekerjaan itu.. (guru sebagai profesi. Drs Suparlan. Halm. 71). Sedangkan kata professional menunjuk pada dua hal  yakni orangnya dan penamp[ilan atau kinerja orang tersebut dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Dari kata professional kemudian  terbentuklah istilah profesionalisme yang memiliki makna menunjuk pada  derajat atau tingkat penampilan seseorang sebagai seorang yang professional  dalam melaksanakan profesi yang ditekuninya.
B. Ciri - ciri pekerjaan dapat disebut sebagai profesi
Setidaknya-tidaknya ada lima hal suatu pekerjaan dapat dibilang  sebagai sebuah profesi :
1. Adanya pengakuan oleh masyarakat dan pemerintah mengenai  bidang layanan tertentu, dan hanya dapat dilakukan oleh mereka  yang mempunyai keahlian tertentu pula.  
2. Bidang ilmu pengetahuan yang menjadi landasan teknik dan  prosedur kerja yang unik yang memeliki karakteristik yang berbeda  dengan bidang pekerjaan lainnya.
3. Memerlukan proses persiapan yang sengaja dan sistematis  sebelum orang mengerjakan professional tersebut.
4. Memiliki mekanisme yang diperlukan untuk melakukan seleksi  secara efektif. Sehingga hanya mnerekalah yang benar-benar  kompetitif diperbolehkan melaksanakan bidang tersebut.  
5. Memiliki organisasi profesi yang dapat melindungi anggotanya,  serta berfungsi untuk menyakinkan pihak nlain yang terkait bahwa  para anggota profesi tersebut dapat menyelenggarakan layanan  keahlian yang terbaik.  
Profesionalisme guru didukung oleh tiga hal yang amat sangat  penting, tiga hal tersebut adalah keahlian, komitmen dan keterampilan. Untuk  dapat meningkatkan tugasnya dengan baik pemerintah selalu memperbaharui  undang-undang tentang keguruan baik secara langsung maupun yang diatur  dalam permendiknas.
C. Standar kompetensi guru
Seorang pendidik setidaknya memiliki empat kompetensi yaitu:
1.    Kompetensi pedagogi
 Kompetensi ini berkaitan dengan penguasan materi,
2.    Kompetensi social
 Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik dapat  berinteraksi dengan baik, baik komunikasi dengan masyarakat, peserta didik, lembaga pendidikan, sesama  pendidik dan yang lainnya yang menyangkut menuntut kemampuan berinteraksi.
3. Kompetensi personal
Kompetensi ini berhubungan dengan dirinya sendiri baik  sebagai pendidik maupun sebagai warga Negara.
4. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian menuntut seorang pendidik  mempunyai kepribadian yang baik, diantaranya amanah,  dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab.
D.  Syarat-Syarat Menjadi Guru Profesional
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan menyampaikan nya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat dikategorikan guru yang memiliki pekerjaan profesional, karena guru yang profesional mereka harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan lain sebagainya.
Seorang guru profesional, dia memiliki keahlian, keterampilan dan kemampuan sebagimana filosofi Ki Hajar Dewantara: “Tut wuri handayani, ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa” tidak cukup dengan menguasai materi pembelajaran akan tetapi mengayomi murid, menjadi contoh atau teladan bagi murid serta selaku mendorong murid untuk lebih baik dan maju. Grui profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya, kemudian guru profesional rajin membaca literatur-literatur dengan tidak merasa rugi membeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan yng digelutinya.
Oemar Hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2001;118), guru professional harus memiliki persyaratan, yang meliputi;
1. Memiliki bakat sebagai guru
2. Memiliki keahlian sebagai guru
3. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi
4. Memiliki mental yang sehat
5. Berbadan sehat 6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas
7. Guru adalah manusia berjiwa Pancasila
8. guru adalah seorang warga negara yang baik.
E. Program pembinaan profesionalisme guru
Pada masa sekarang ini sedang gencar - gencarnya pembinaan agar  guru menjadi tenaga yang professional, pemerintah melalui undangundangnya  menetapkan undang-undang guru dan dosen dimana para pendidik  disyaratkan telah lulus SI untuk TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK  dan disyaratkan lulus S2 untuk tenaga pengajar di Universitas (UU 14. Tahun  2005 tentang undang-undang guru dan dosen).
Ada beberapa program pemerintah untuk menjadikan guru sebagai  tenaga professional, diantaranya yaitu dengan menetapkan Undang-undang  No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Permen Diknas No.16 tahun 2007  tentang standar kompetensi guru, melakukan program sertifikasi guru/pendidik  professional, mensarjanakan para guru/pendidik yang sudah menjadi Pegawai  Negeri Sipil yang belum lulus S1.
Dengan berbagai ketentuan diatas diharapkan seorang pendidik dapat menjadi tenga yang benar-benar professional sehingga mampu meningkatkan  kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) segenap warga Negara Indonesia,  sehingga Negara Indonesia menjadi Negara yang maju dalam pendidikan.


F. Hasil Observasi
·           Biografi Bapak Moh Sholichan ( Guru Enterpriner )
DATA-DATA PRIBADI
PEGAWAI NEGERI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

I.     LEMBAGA
NAMA UNIT KERJA SEKOLAH       : SMP NEGERI 2 JOGOROTO
ALAMAT UNIT KERJA                     : DS. ALANG-ALANG CARUBAN
AKREDITASI SEKOLAH                   :  A
NSS                                                     :  201050420143
NPSN                                                   :  20503446
TELEPHONE                                       :  (0321) 7256554

II.     IDENTITAS PRIBADI
1.
Nama Lengkap
MOH. SHOLICHAN,S.Pd, S.Ag
2.
NIP
19560816 1982011003
3.
NUPTK
1148734633000003
4.
Nama Ibu Kandung
SUNTIN
5.
Tempat lahir / Tgl. Lahir
JOMBANG,16 AGUSTUS 1956
6.
Jenis Kelamin
Pria/ Wanita *)
7.
Agama
ISLAM
8.
Status Perkawinan
Belum kawin/ Kawin / Janda / Duda *)
9.
Alamat
Rumah
a.     Jalan
BALAI DESA NO.204
b.     Kelurahan/Desa
KEDAWONG
c.       Kecamatan
DIWEK
d.      Kabupaten/Kota
JOMBANG
e.       Propinsi
JAWA TIMUR
f.       Telp.Rumah/HP
(0321)7165737
10.
Golongan darah
B
11.
Lulus sertifikat tahun
06 NOPEMBER 2008


NO
TINGKAT
NAMA
PENDIDIKAN
JURUSAN
STTB/TANDA LULUS/ IJAZAH TAHUN
TEMPAT
1
2
3
4
5
6
1.
S.D
SDN. TEMPEL
-
1 Januari 1969
JOMBANG
2.
SLTP
 PGA 4 TH.
JOMBANG
-
20 April 1976
JOMBANG
3.
SLTA
PGA 6 TH. JOMBANG
-
20 Oktober 1978
JOMBANG
4.
D. I




5.
D.II




6.
D.III/AKADEMI




7.
D.IV




8.
S.1
STKIP PGRI
PPKn
04 Mei 1993
JOMBANG
IKAHA
TARBIYAH
27 Nopember 1998
JOMBANG
9.
S.2




10.
S.3




11.
Spesialis I




12.
Spesialis II




13.
Profesi




III.     RIWAYAT PENDIDIKAN


1.      Kursus/Latihan/ Diklat di Dalam dan Luar Negeri

NO
NAMA KURSUS/LATIHAN
LAMANYA/TGL/BLN/TH/S/D/TGL/BLN/THN
IJAZAH/TANDA LULUS/SURAT KETERANGAN TAHUN
TEMPAT
KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
1.
Penataran Guru Agama
40 Jam
1982
Jombang
Depdikbud Kab. Jombang
2.
Pelatihan Kader Pembangunan Desa
104 Jam
1984
Jombang
Gubernur Jatim
3.
Pelatihan PBB
104 Jam
1986
Jombang
Koramil Kabuh
4.
Penatran CBSA
16 Jam
1990
Jombang
Depag Kec. Diwek
5.
Penataran TPQ Tingkat SD
40 Jam
1992
Jombang
Depag, Dikbud Diknas Jombang
6.
Penataran Kurikulum 1994 MTs/MA
32 Jam
1994
Jombang
Depag Jombang
7.
Pelatihan Instruktur Volly ball
24 Jam
1994
Jombang
SKB Gudo
8.
Penatran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama
120 Jam
1999
Jombang
Dikbud Jombang
9.
Penataran Tutor Paket B
24 Jam
1995
Jombang
SKB Gudo
10.
Penataran dan Lokakarya Manajemen Zakat
32 Jam
2001
Jombang
MGMP PAI Jombang
11.
Pendidikan dan Pelatihan MGMP
82 Jam
2006
Jombang
Kepala Dinas Pendidikan Jombang


12.
Workshop KTSP Kurikulum 2006 Guru PAI, Mts, MA, SMP, SMA/K Negeri Dan Swasta


8 Jam


2007


Jombang


Depag Jombang



IV.               RIWAYAT PEKERJAAN

1.      Riwayat Kepangkatan Golongan Ruang Penggajian
NO
PANGKAT
GOL RUANG PENGGAJIAN
BERLAKU TERHITUNG MULAI TANGGAL
GAJI POKOK
SURAT KEPUTUSAN
PERATURAN YANG DIJADIKAN DASAR
PEJABAT
NOMOR
TGL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1.
Capeg
II a
01-01-1982
16.906
Gubernur
813.2/7352/032/81
31-12-1981
Men.PP.
NO.7/1977
2.
Pengatur Muda
II a
01-11-1983
21.200
BAKN
2822/PN/C.5/P.
31-10-1983
Men.PP.
NO.7/1977
3.
Pengatur Muda Tk I
II b
01-04-1985
66.900
BAKN
02005/KEP/L51/85
15-11-1985
KP No. 11 Th. 1984
4.
Pengatur
II/c
01-04-1989
83.000
BAKN
00869/KEP/L51/89/SD
11-03-1989
PP No.15 Th.1988
5.
Pengatur Muda Tk I
II/d
01-04-1993
188.900
BAKN
II.13.13/10634/KEP/IV/’93
15-04-1993
PP No.15
Th.1988
6.
Penata Muda
III/a
01-10-1995
206.200
BAKN
11.13.15/44001/KEP/L95/T
04-09-1995
PP No.15
Th.1988
7.
Penata Muda Tk I
III b
01-10-1997
321.000
BAKN
11.13.13/44006/KEP/X/97/T
18-12-1997
PP No.15
Th.1988
8.
Penata
III c
06-09-1999
350.500
BAKN
11.13-13/44009/KEP/X99/T
06-09-1999
PP No. 15 Th. 1988
9.
Penata Tk I
III d
01-04-2002
1.005.900
Bupati
823/145/405.20/SK/2002
02-05-2002
PP No. 99 Th. 2000
10.
Pembina
IV a
01-04-2005
1.305.300
Gubernur
823.4/345/042/2005
07-02-2005
PP No. 11 Th. 2003
11.
Pembina Tk I
IV b
01-04-2009
2.288.100
Gubernur
823.4/160/212/2009
23-02-2009
PP No. 10 Th. 2008

·         Hasil Wawancara dengan Bapak Sholichan
Beliau adalah seorang yang berjabatan sebagai guru dan juga andil dalam hal kewirausahaan, Dulunya beliau adalah seorang yang lahir dari keluarga yang kurang mampu, beliau bisa menjadi seorang guru ini juga dengan mengeluarkan biaya – biaya sendiri untuk sekolahnya hingga menjabat sebagai seorang guru. Sejak kecil beliau hidup dikeluarga yang bisa dibilang kurang mampu ( kata bapak ), bahkan untuk melangsungkan kehidupannya dan keluarganya ini beliau harus membanting tulang dari kecil untuk bekerja mencari nafka sendiri untuk kebutuhan sekolah dan juga untuk keluarganya. Sejak itulah beliau menjadi terbiasa untuk hidup mandiri, hingga beliau mendapatkan gelar S.Pd dan S.Ag itupun beliau bersekolah dengan biaya sendiri tanpa ada bantuan dari orang tuanya,  Karena beliau mempunyai saudara 8 orang dan beliaulah yang anak yang pertama dari keluarga beliau. Dengan keuletan dan disertai tirakat, beliau dapat melanjutkan sekolahnya hingga lulus sarjana dan menjadi seorang guru sampai sekarang. Disamping sebagai seorang guru beliau juga terjun ke kewirausahaan, beliau mempunyai peternakan ikan yang telah dirintisnya sejak beliau menjadi seorang PNS dan beliau juga mengajarkan banyak kepada anaknya untuk belajar kewirausahaannya agar nantinya bisa meneruskan usaha tersebut. Selain mendirikan peternakan ikan beliau juga melatih anaknya untuk mendirikan sebuah pertokoan yaitu mendirikan toko photo copy dan mendirikan warnet di samping rumahnya. Tetapi kata beliau, toko ini saya buat untuk melatih anak – anak saya agar bisa mengembangkan bakatnya yang senang sekali dengan IT. Jadi dengan melihat hobi anaknya tersebut bapak ini mendirikan sebuah warnet dan photo copy agar minat dan bakat anaknya dapat tersalurkan sekaligus melatih anaknya untuk mandiri.
 Sifat-Sifat Seorang Wirausaha
 Sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang sesuai dengan ajaran agama Islam adalah :
  1. Sifat Takwa, Tawakkal, Zikir, dan Syukur
Sifat ini harus dimiliki oleh wirausahawan karena dengan sifat-sifat itu kita akan diberi kemudahan dalam menjalankan setiap usaha yang kita lakukan. Dengan adanya sifat takwa maka kita akan diberi jalan keluar penyelesaian dari suatu masalah dan mendapat rizki yang tidak disangka. Dengan sikap tawakkal, kita akan mengalami kemudahan dalam menjalankan usaha walaupun usaha yang kita jalani memiliki banyak saingan. Dengan bertakwa dan bertawakkal maka kita akan senantiasa berzikir untuk mengingat Allah dan bersyukur sebagai ungkapan terima kasih atas segala kemudahan yang kita terima. Dengan begitu, maka kita akan merasakan tenang dan melaksanakan segala usaha dengan kepala dingin dan tidak stress.
2.  Jujur
Dalam suatu hadist diriwayatkan bahwa :”Kejujuran akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran akan menimbulkan keragu-raguan.”(HR. Tirmidzi). Jujur dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan orang lain maka akan membuat tenang lahir dan batin.
3.  Niat Suci dan Ibadah
Bagi seorang muslim kegiatan bisnis senantiasa diniatkan untuk beribadah kepada Allah sehingga hasil yang didapat nanti juga akan digunakan untuk kepentingan dijalan Allah.
4.  Azzam dan bangun Lebih Pagi
Rasul saw mengajarkan agar kita berusaha mencari rezeki mulai pagi hari setelah shalat subuh. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa :” Hai anakku, bangunlah!sambutlah rizki dari Rabb-mu dan janganlah kamu tergolong orang yang lalai, karena sesungguhnya Allah membagikan rizki manusia antara terbitnya fajar sampai menjelang terbitnya matahari.”(HR. Baihaqi)
5.  Toleransi
Sikap toleransi diperlukan dalam bisnis sehingga kita dapat menjadi pribadi bisnis yang mudah bergaul, supel, fleksibel, toleransi terhadap langganan dan tidak kaku.

6.       Berzakat dan Berinfak
“ Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan akan menambahkan orang yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.”(HR. Muslim). Dalam hadist tersebut telah diungkapkan bahwa dengan berzakat dan berinfak maka kita tidak akan miskin, melainkan Allah akan melipat gandakan rizki kita. Dengan berzakat, hal itu juga akan membersihkan harta kita sehingga harta yang kita peroleh memang benar-benar harta yang halal.
7.      Silaturahmi
Dalam usaha, adanya seorang partner sangat dibutuhkan demi lancarnya usaha yang kita lakukan. Silaturrahmi ini dapat mempererat ikatan kekeluargaan dan memberikan peluang-peluang bisnis baru. Pentingnya silaturahmi ini juga dapat dilihat dari hadist berikut :”Siapa yang ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi.”(HR. Bukhari)
























KESIMPULAN

·         Profesionalisme yang memiliki makna menunjuk pada  derajat atau tingkat penampilan seseorang sebagai seorang yang professional  dalam melaksanakan profesi yang ditekuninya.
·         Profesionalisme guru didukung oleh tiga hal yang amat sangat  penting, tiga hal tersebut adalah keahlian, komitmen dan keterampilan.
·         Seorang pendidik setidaknya memiliki empat kompetensi yaitu: Kompetensi pedagogi , Kompetensi social, Kompetensi personal,Kompetensi kepribadian
·         Guru professional harus memiliki persyaratan, yang meliputi; Memiliki bakat sebagai guru, Memiliki keahlian sebagai guru, Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi,Memiliki mental yang sehat, Berbadan sehat, Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, Guru adalah manusia berjiwa Pancasila, Guru adalah seorang warga negara yang baik.
·         Berdasarkan hasil observasi pada bapak MOH. SHOLICHAN,S.Pd, S.Ag, Beliau mengungkapkan bahwa kesuksesan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun kita harus terus berusaha tanpa ada rasa putus asa.
·         Sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang sesuai dengan ajaran agama Islam adalah : Sifat Takwa, Tawakkal, Zikir, dan Syukur, Jujur, Niat Suci dan Ibadah, Azzam dan bangun Lebih Pagi, Toleransi, Berzakat dan Berinfak, Silaturahmi









Daftar Pustaka


TV Streaming

tutorial blogger Indonesia

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review