Refleksi
Presentasi Ekologi tumbuhan
Kelompok
: 3 ( Tiga )
Judul : Faktor Abiotik Pengaruh Cahaya
dan Suhu
Pemateri
: Chiko, Fatih, dan Hanum
Moderator
: Siti
Pada hasil presentasi tentang factor
abiotik pengaruh cahaya dan suhu ini mereka menjelaskan tentang pengertian dari
cahaya itu sendiri yang dapat saya tangkap arti dari cahaya adalah Faktor
lingkungan yang sangat penting dalam ekosistem dan banyak manfaat bagi makhluk
hidup lainnya sebagai proses fotosintesis. Dalam fotosintesis ini cahaya
sendiri berperan sebagai energy yang bila tanpa adanya cahaya proses ini tidak
dapat berlangsung dengan baik. Adapun kelompok ini juga memaparkan tentang
aspek penting yang ada dalam factor itu sendiri, antara lain :
1.
Kualitas cahaya atau komposisi gelombang
Jadi dalam poin ini dijelaskan tentang
kualitas cahaya itu juga sangat bermacam macam, Kualitas cahaya sangat
mempengaruhi terhadap berlangsungnya fotosintesis yang menghasilkan senyawa
seperti ini : 6CO2 + 6H2O + Cahaya yang
menghasilkan C6H1206 + 6O2 + Energi. Hasil senyawa ini dalam fotosintesis dapat
di hasilkan apabila intensitas cahaya sangat mendukung untuk berlangsungnya
fotosintesis.
2.
Intensitas Cahaya, maksud dari intensitas cahaya
disini yaitu apabila cahaya yang digunakan dalam fotosintesis berlebihan maka
fotosintesis itu pun tidak akan berjalan dengan baik sehingga hasil yang di
peroleh juga tidak baik, tetepai juga sebaliknya, apabila intensitas cahaya itu
redup maka proses foto sintesis itupun juga tidak optimal. Sebaiknya intensitas
cahaya dalam foto sintesis juga seimbang agar baik bagi proses fotosintesisnya
tumbuhan.
ü Peranan
cahaya dalam pertumbuhan :
1.
Fotoperiodisme
Lama
penyinaran relative antara siang dan malam dalam 24 jam akan mempengaruhi
fisiologis dari tumbuhan. Fotoperiodisme adalah respon dari suatu organisme
terhadap lamanya penyinaran sinar matahari. Contoh dari fotoperiodisme adalah
perbungaan, jatuhnya daun, dan dormansi.
2.
Fotoenergetic
adalah
pertumbuhan yang dipengaruhi oleh banyaknya energy yang diserap dari sinar
matahari oleh bagian tanaman. Intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis
tidak seluruhnya dapat digunakan oleh tanaman. Energi cahaya matahari yang
digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis berkisar antar 0,5 – 2,0 %
dari jumlah total energi yang tersedia. Sehingga hasil fotosintesis berkurang
apabila intensitas cahaya kurang dari batas optimum yang dibutuhkan oleh
tanaman, Setiap daun pada tumbuhan harus
memproduksi energy yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan setelah
dikurangi energy untuk respirasi. Jika tumbuhan kekurangan cahaya dalam waktu
panjang, maka lambat laun akan mati. Proporsi cahaya yang dibutuhkan untuk
menyeimbangkan hasil fotosintesis dan kebutuhan respirasi disebut titik
kompensasi cahaya.
Itulah
sedikit hasil rangkuman dari pemateri pada kelompok ini, adapun dalam sesi
selanjutnya yaitu sesi Tanya jawab yang akan saya uraikan dibawah ini.
1.
Ada yang menanyakan tentang kenapa sih pada
tanaman itu contohnya saja pada bunga matahari itu mengarah kea rah datangnya
cahaya sehingga batangnya condong kea rah datingnya sinar matahari. Hal ini di
pengaruhi oleh zat apa dan jelaskan prosesnya ?
Mungkin dapat saya jawab pertanyaan ini entah siapa kemarin yang bertanya soalnya sudah lupa, pertanyaan ini kemarin di jawab oleh saudari leli yang dimana dya menjawab factor yang mempengaruhi hal tersebut adalah karena dipengaruhi hormone yang ada di tumbuhan yaitu hormone auksin, yang mana condongnya batang tersebut dapat erjadi karena seperti kita tau bahwa hormone auksin itu kan dapat terhambat pertumbbuhannya apabila terkena cahaya yang intensitasnya berlebian, apabila batang itu condong ke arah kanan maka hal itu disebabkan karena arah datangnya sinar matahri itu dari arah yang langsung mengenai condongnya batang tersebut sehigga auksin ang berada dalam batang yang dibaliknya dapat terus melanjutkan tugasnya hormone auksin tersebut sehingga bagian pada batang yang tidak terkena cahaya hormone auksinnya tetap dan tidak terhambat pertumbuhannya. Nah itu tadi jawaban yang telah terlontar dari sodari leli yang menyebutkan bahwa auksin dapat rusak karena akibat adanya cahaya yang berlebihan.
Mungkin dapat saya jawab pertanyaan ini entah siapa kemarin yang bertanya soalnya sudah lupa, pertanyaan ini kemarin di jawab oleh saudari leli yang dimana dya menjawab factor yang mempengaruhi hal tersebut adalah karena dipengaruhi hormone yang ada di tumbuhan yaitu hormone auksin, yang mana condongnya batang tersebut dapat erjadi karena seperti kita tau bahwa hormone auksin itu kan dapat terhambat pertumbbuhannya apabila terkena cahaya yang intensitasnya berlebian, apabila batang itu condong ke arah kanan maka hal itu disebabkan karena arah datangnya sinar matahri itu dari arah yang langsung mengenai condongnya batang tersebut sehigga auksin ang berada dalam batang yang dibaliknya dapat terus melanjutkan tugasnya hormone auksin tersebut sehingga bagian pada batang yang tidak terkena cahaya hormone auksinnya tetap dan tidak terhambat pertumbuhannya. Nah itu tadi jawaban yang telah terlontar dari sodari leli yang menyebutkan bahwa auksin dapat rusak karena akibat adanya cahaya yang berlebihan.
2.
Ada juga yang menanyakan tentang subur manakah
sih antara tanah yag warnyanya hitam dan warnanya yang tidak hitam ???
Ada di
anta pemateri yang mengungkapkan jawabanya yaitu bahewa tanah yang warnanya
hitamlah yang lebih subur dari pada tanah yang warnanya pudar tersebut,
alasannya kenapa?? Mereka menjawab karea factor utamanya kenapa tanah tersebut
warnanya hitam karena dimana di dalam tanah tersebut terkandung unsure hara
yang sangat banyak sehingga memungkinnkan tanaman yang tumbuh dalam tanah
tersebut sangat isa tumbuh dengan subur karena factor adanya unsure hara
tersebut.
Refleksi
Presentasi Ekologi tumbuhan
Kelompok
: 4 ( Empat )
Judul : Lingkungan Biotik dan Abiotik
Pemateri
: Yulius, Intan, dan Siti
Moderator
: Resta
Mungkin pertama yang ingin saya
sampaikan pada presentasi kali ini adalah menggaris bawahi dari cara penyampean
pemateri yang pertama, pada penjelasannya dalam menjelaskan kepada audiennya
saya rasa kurang komunikatif karena apa dalam proses penyampaiannya pemateri
kebanyakan asik dengan cara membacanya yang seakan akan audiennya tidak di
perhatikan… maaf ya bagi pemateri bukan maksud untuk menyinggung kok tapi Cuma
lagi pengen berkomentar..hehe.
Saya dapat merangkum hasil dari
pembahasan yang disampaikan oleh pemateri yaitu tentang lapisan lapisan yang
ada dalam dalam bumi ini yaitu yang pertama Troposfer, Statosfer, Mesofer,
Termosfer, Ionosfer, dan ionosfer. Juga membahas tentang efek kaca, sangat seru
sekali dalam pembahasan efek rumah kaca ini, kenapa? Karena ada salah satu dari
audien yang mencoba bertanya tentang bagaimana sih menurut pendapat anda untung
mengatasi efek rumah kaca ini sering kita tau kan bahwa efek rumah kaca ini
sangat banyak di dunia ini, yang dapat merusak lapisan ozon sehigga dampak
negative dari efek rumah kaca ini bias terminimalisis, banyak di kota – kota
rumah kaca yang dibuat di kota besar juga banyak rumah kaca yang diterapkan
disini, terus audien menanyakan pertanyaan ini ke pemateri. Mungkin tanpa
disadari ya dan mungkin juga karena adanya konsep yang salah audien yang
bertanya ini setelah di jawab pemateri dari soalnya tadi ternyata audien yang
bertanya tadi tetep ngotot..ternyata audiens yang bertanya ini kurang begitu
paham tentang apa sih rumah kaca tersebut itu?? Diya beranggapan bahwa rumah
kaca adalah bangunan yang semuanya terbuat dari kaca…hehe. Setelah banyak perdebatan
yang di lontarkan tentang cara mengurangi danmeminimalisir efek rumah kaca
tersebut dia tahu bahwa yang dimaksud dalam rumah kaca tersebut bukan
berarti rumah yang terbuatdari kaca.
Ada juga yang bertanya tentang hujan
asam, kenapa sih hujan asam akhir – akhir ini sering terjadi..??apa sebabnya??
Terus dari pemateri menjawab bahwa hujan asam dapat terjadi apabila banyak
senyawa SO3 yang terkontaminasi di atsmosfer semua itu disebabkan karena
semakin banyaknya pabrik – pabrik yang ada di daerah industry yang mana
cerobong pembuangannya pada pabrik tersebut terendap di dalam atsmosfer. Hal
ini dapat menyebabkan hujan asam yang menyebabka mikroorganisme mati dan sangat
berakibat negative dalam lingkungan yang telah terkena hujan asam tersebut selain
dapat merusak tanaman – tanaman juga dapat memunuh makhluk hidup di bumi ini,
bahkan mikroorganisme yang tidak tahan terhadap sifat asam maka akan mati dan akibatnya sampah – sampah tidak
dapat terurai akibatnya sangat merusak lingkungan di bumi kali ini. Sehingga
setelah adanya huja asam ini sebaikna harus adanya rebosasi yang dilakuka
akibatnya agar lingkungan di bumi ini tidak rusak karena adanya hujan asam dan
cara memperbaikinya ini tidak sekejap mata tapi harus adanya ketelitian dan
dalam jangkau waktu yang sangat panjang sehingga dapat kembali lagi lingkungan
tersebut subur dan tidak rusak lagi.
0 komentar:
Posting Komentar