Jumat, 08 Februari 2013

PETUNJUK-PETUNJUK TERJADINYA EVOLUSI

PETUNJUK-PETUNJUK TERJADINYA EVOLUSI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mahkluk hidup yang berada dimuka bumi ini sangatlah beragam dan berjuta-juta spesiesnya. Beberapa para ahli berpikir bahwa keanekaragaman mahkluk hidup tersebut tidak ada hubungannya sama sekali. Hal ini akibat perubahan secara evolusi. Evolusi sendiri merupakan kata umum yang dipakai orang untuk menunjukkan adanya suatu perubahan, perkembangan, atau pertumbuhan secara berangsur-angsur. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan pengaruh alam atau rekayasa manusia. Jadi dapat kita simpulkan bahwakata evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap atau perlahan-lahan. Dalam pengertian biologi, evolusi berarti perubahan yang progresif artinya suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama dan perubahannya menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Selain itu, evolusi juga bisa mengarah perubahan yang regresif, dimana makhluk hidup cenderung menuju ke arah kepunahan yang terjadi bukan hanya karena semakin mundurnya struktur dan fungsi tetapi dapat juga karena perkembangan struktur yang melebihi porsinya.
Kata evolusi sendiri digunakan pertama kali oleh  Herbert Spencer, seorang ahli filsafat dari inggris. Oleh Spencer pengertian evolusi yang dilontarkan berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau sifat atau keadaan dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat.
Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu, seperti genetika molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka meneliti dengan menggunakan peralatan yang beragam seperti larutan kimia di dalam tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi dari daerah-daerah purbakala dan bahkan batu-batu karang atau gunung-gunung batu.
Teori evolusi Darwin melandasi setiap aktivitas mereka. Sebagai ilmuan, mereka berusaha mencari data-data yang dapat mendukung ataupun dapat membuktikan bahwa teori-teori terdahulu itu mungkin saja tidak benar. Bukti-bukti ilmiah tertentu yang lebih dari 100 tahun terakhir mendukung pemikiran Darwin, dan merupakan bagian-bagian khusus dari ilmu biologi.
Beberapa prinsip yang digunakan Darwin yang dianggap dapat memberikan petunjuk adanya evolusi antara lain adanya variasi di antara individu-individu dalam satu keturunan, adanya pengaruh penyebaran geografi, ditemukannya fosil-fosil diberbagai lapisan batuan bumi adanya homologi antara organ sistem pada makhluk hidup, adanya data sebagai hasil studi mengenai komparatif perkembangan embrio yang menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur.

1.2         Rumusan Masalah
a)         Bagaimanakah garis besar dari dasar teori evolusi dan perkembanganya?
b)        Bagaimanakah petunjuk-petunjuk terjadinya evolusi yang dapat dijelaskan dengan adanya evolusi?

1.3              Tujuan
a)         Untuk mengetahui garis besar dari dasar teori evolusi dan perkembangannya.
b)        Untuk mengetahui petunjuk-petunjuk terjadinya evolusi yang dapat dijelaskan dengan adanya evolusi.

 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori Evolusi dan Perkembangannya
2.1.1 Teori Evolusi
Sejarah munculnya teori-teori evolusi sebenarnya baru dimulai pada tahun 1859, dengan dipublikasikan buku On the ofiginof species by means of natural selection” atau “The preservation of favored races in the struggle for life, meskipun kebanyakan ide-ide Darwin kenyataannya telah ada sejak masa lampau. Jadi teori evolusi sendirimerupakan teori yang didasarkan atas fakta-fakta hasil observasi baik dari lingkungan sekitarnya maupun dari peristiwa alam yang sesunggguhnya.Kenyataan bahwa makhluk hidup beraneka ragam dan menggalami perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal ini tidak melahirkan konsep-konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa Darwin.
Evolusi secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.Selain itu. Evolusi juga merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang komplek.
a.         Basic Fact Teori Evolusi
·      Segala macam organisme dibedakan dari mahkluk hidup yang berderajat rendah sampai organisme yang berderajat tinggi. Jadi ada gradasi atau tingkatan.
·      Dalam riwayat perkembangan di bumi didapatkan bahwa organisme yang lebih sempurna baru muncul ke bumi sesudah organisme yang lebih rendah susunannya atau bahkan “berasal” dari bentuk rendah dengan alasan.
·      Ditemukan bentuk-bentuk “mahkluk antara” atau “mahkluk peralihan” atau “link” yang telah menfosil. Misalnya Archaeopteryx dan Archeornis.

Mengenai evolusi, pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana evolusi itu terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck. Teori  digagasan oleh Lamarck ini berisi dua gagasan utama. Pertama, gagasan use and disuse atau digunakan dan tidak digunakan. Kedua, sifat atau ciri-ciri yang diperoleh dari lingkungan dapat diwariskan kepada keturunannya. Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian dianggap tidak benar karena ada penjelasan yang dikemukakan Darwin berdasarkan hasil pengamatannya selama berlayar dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos, juga melakukan studi terhadap berbagai ilmu. Setelah melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya dalam buku yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection atau Asal Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam. Buku Darwin tersebut mengandung dua teori utama. Pertama, spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup dimasa lalu. Kedua, seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif, penjelasan oleh Darwin kini dikenal sebagai teori evolusi Darwin atau teori Darwin.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan yang dialami makhluk hidup secara berangsur-angsur dalam waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Kajian yang membahas tentangkejadian makhluk hidup yang bisa beraneka ragam di bumi ini disebut dengan Teori Evolusi.

2.1.2 Perkembangan Teori Evolusi
Ada beberapa teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli biologi pada masa sebelum teori evolusi Darwin maupun pada masa sesudah teori evolusi Darwin. Teori skala alami dan teologi alam. Sejumlah filsuf Yunani klasik percaya adanya evolusi kehidupan. Plato(427 – 347 SM) percaya pada dua dunia, yaitu dunia yang ideal dan abadi, serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan alat indera manusia. Evolusi menurutnya akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan teradaptasi sempurna dengan lingkungannya. Aristoteles (384 – 322 SM) menganut teori skala alami (scalae naturae). Skala alami membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat kearah atas. Setiap bentuk kehidupan mempunyai suatu tangga dengan anak tangganya masing-masing yang berada pada tingkatan yang berbeda-beda.
Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus globalisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teori evolusi pun mengalami perkembangan. Pada dasarnya pemikiran tentang evolusi dan teorinya mengalami berapa perubahan dalam kurun tiga abad lebih. Adapun dasar pemikiran yang berubah sesuai dengan kurun waktu sebagai berikut :
a)    Masa Fixisme
Para ahli hingga abad ke -18 atau sebelumnya beranggapan bahwa suatu jenis organisme adalah identik sebagai ciptaan tuhan (fix = tetap). Pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan perkerabatan antara organisme satu dengan organisme lainnya. Semua kegiatan biologis dianggapan sebagai tepat seperti apa yang tercantum dalam ajaran yang sudah diturunkan nabi, sedangkan kelainan pada maakhluk hidup dianggap sebagai kutukan Tuhan. Penganut teori ini adalah Aritoteles, Plato, Anthony van Leeuwenhoek, Carrolus Linnaeus, dan lain-lain.
b)    Masa Adaptasi dan Transformasi
Manusia mulai menyadari bahwa mereka tidak sama satu dengan yang lainnya. Hal yang sama dapat pula diamati pada hewan dan tumbuhan. Hal ini berlandaskan pada kenyataan bahwa tidak ada satupun mahluk hidup yang identik, walaupun kembar satu telur. Ini  yang menyebabkan timbulnya masalah mengenai darimana datangnya perbedaan.Jean Baptise Lamarck mencoba menjelaskan perbedaan antar organisme dengan mengemukakan bahwa suatu organisme berubah dengan sesuai kebiasaan suatu hidupnya. Perubahan yang terjadi adalah suatu proses adaptasi, sedangkan perubahan yang terjadi menurut mereka adalah transformasi. Sifat yang didapatkanini diturunkan kepada keturunannya.


c)    Masa Darwinian
Periode ini Darwin dan Wallace bekerja secara terpisah. Darwin bekerja didaerah Amerika selatan, sedangakan Wallace bekerja di kepulauan nusantara. Masing – masing mengemukan bahwa dalam dunia kehidupan berlaku hukum alam (hukum rimba); “siapa yang kuat dialah yang menang”. Pendapat dari teori ini adalah suatu organisme sangat beraneka ragam dan alam akan melakukan seleksi, sesuai dengan keadaan alam atau dapat menyesuaikan diri sajalah yang dapat bertahan, seadangkan yang tidak
Gagasan Charles Darwin dan Alfred Wallace tentang evolusi ditandai dengan adanya tiga observasi dan dua kesimpulan, yaitu:
          Observasi          : Bila tidak ada tekanan dari lingkungannya, makhluk hidup cenderung untuk memperbanyak diri seperti deret ukur.
          Observasi : Dalam kondisi lapangan, meskipun anggota populasi sering berubah dalam jangka waktu yang panjang, besarnya populasi adalah tetap.
               Kesimpulan      : Tidak semua telur dan sperma dapat menjadi zigot. Tidak semua zigot menjadi dewasa. Tidak semua makhluk dewasa dapat bertahan dan mengadakan reproduksi. Untuk dapat bertahan perlu adanya perjuangan.
          Observasi : Tidak semua anggota suatu spesies adalah sama, dengan perkataan lain terjadi variasi dalam spesies.
          Kesimpulan      : Dalam perjuangan untuk hidup, varian yang baik akan menikmati hasil kompetisi terhadap varian lain. Varian tersebut akan berkembang menjadi lebih banyak secara proporsional dan akan mempunyai keturunan secara proporsional pula.
Menurut teori ini suatu organisme sangat beraneka ragam dan alam akan melakukan seleksi, sesuai dengan keadaan alam atau dapat menyesuaikan diri sajalah yang dapat bertahan, sedangakan yang tidak sesuai akan mati.
Teori tersebut banyak ditentang oleh berbagai kalangan, namun para ahli pengetahuan didunia makin yakin bahwa teori evolusi menurut Darwin merupakan satu satunya penjelasan yang paling rasional. Saat itu, Darwin dan Wallace tidak dapat menjelaskan darimana timbulnya keanekaragaman pada makhluk hidup itu.
d)       Masa berkembangnya teori genetika
Pelopor penelitian dalam bidang genetika, yakni Johann Gregor Mendel yang mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen. Banyak variasi alel menentukan kemampuan terhadap ketahanan untuk terus dapat hidup. Teori ini dapat menjelaskan darimana keanekaragaman tersebut timbul. Hanya pada saat itu, teori genetika tidak dipahami dan tidak pernah diperkirakan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan teori yang lain. Namun teori ini baru disadari bahwa kegunaannya pada awal abad ke 20 oleh Hugo de Vries, Weissman, dan lain-lain.
e)    Masa Neo-Darwin
Para ahli menemukan bahwa ilmu genetika sangat perlu menjelaskan proses evolusi. Semua sifat yang dimiliki oleh suatu organisme dapat digunakan untuk menunjang teori evolusi. Dengan demikian, semua bidang biologi digunakan dalam menjelaskan suatau organisme. Pelopor dalam periode ini adalah Ernest Mayr, Th. Dobzhansky, dan lain sebagainya
f)     Masa Evolusi Modern
Bila saat masa lalu, para ahli hanya bekerja dengan data morfologi, anatomi, dan penurunan genetika, pada masa sekarang para ahli beranjak pada pendekatan molekuler, fisiologis, model matematika, dan lain sebagainya. Sehingga dapat ditentukan bahwa suatu organisme berkerabat dekat atau jauh terhadap organism lainnya dari perbedaan dalam semua aspek yang mungkin dipelajari. Teori evolusi telah merangsang penyelidikan-penyelidikan dalam bidang biologi, untuk membuktikan kebenaran atau ketidak benaran dari teori tersebut. Sampai saat ini penyelidikan-penyelidikan dibidang biologi tidak pernah mengendur. Bukti-bukti teori evolusi masih sebatas bukti-bukti secara tidak langsung. Banyak pandangan tentang evolusi mendobrak pandangan-pandangan yang kolot bahwa makhluk hidup tidak berubah atau statis (The Immutability of Species).
Para ahli biologi telah mengakui bahwa makhluk hidup yangada sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa lalu. Buktiadanya petunjuk kehidupan pada masa lalu yang berbeda terdapatpada tiap-tiap lapisan bumi dengan adanya perubahan yang nyatadari masa ke masa. Lapisan bumi yang paling atas menunjukkanadanya kegiatan pada masa yang paling muda. Makin ke bawah,memberi petunjuk pada masa yang lebih tua. Spesies-spesiesyang hidup pada lapisan bumi yang atas, berasal dari kehidupanpada lapisan bumi di bawahnya. Begitu seterusnya, sehinggamakhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hiduppada masa lampau yang mengalami beberapa perubahan melaluiperistiwa evolusi.

2.2  Petunjuk Evolusi
Evolusi merupakan suatu proses yang panjang dan tidak dapat langsung dibuktikan di laboratorium. Petunjuk evolusi digunakan untuk menjawab kebenarantentang adanya evolusi. Petunjuk evolusi berupa fakta-fakta yangterdapat di bumi yang mendukung peristiwa evolusi sebagaiberikut.

2.2.1 Persebaran Geografi
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman danhewan. Dengan mempelajari biogeografi kita dapat menjelaskan mengapa spesies-spesies berdistribusi, dan apa bentuk distribusi yang diperlihatkan mengenai habitat dan daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin mengelilingi ia menemukan bahwa spesies tanaman dan hewan  umumnya tidak berdistribusi jauh dari habitat yang potensial.Kesimpulan mendasar dari persebaran geografis memperlihatkan bahwasuatu spesies baru muncul pada satu tempat dan kemudian menyebar menuju keluar dari titik atau tempat asal.Beberapa spesies kemudian menjadi lebih luas distribusinya, tetapi mereka tidak dapat melewati barier-barier alami yang terpisah daerah geografis yang besar. Oleh karena itu, meskipun lingkungan hidup sesungguhnya identik pada daerah geografis berbeda, jarang ditempati oleh spesies yang sama. Buktinya, setiap daerah geografi besar di dunia mempunyai karakteristik kelompok tanaman dan hewan. Sebagai contoh, di Australia semacam kanguru (marsupial) mempunyai kantong yang berperan sebagai tempat menyusui dan melindugi anaknya, pada daerah geografi yang lain kanguru (marsupial) hampir tidak ditemukan.
Bukti-bukti observasi atau pengamatan memperkuat konsep bahwa seleksi alam berlaku, oleh kekuatan besar dari lingkungan sehingga muncul spesies baru yang hanya dapat hidup beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan kondisi topografinya maupun kondisi iklim disekelilingnya.
Organisme-organisme pada kenyataannya mempunyai geografi berbeda-beda, meskipun diturunkan dari keturunan nenek moyang yang sangat berbeda, memiliki kesamaan proses adaptasi pada habitat-habitat khusus. Sebagai contoh, tanaman kaktus (famili Cactaceae) ditemukan di gurun pasir sebelah tenggara Amerika Utara, dan di gunung pasir Andes, tetapi tidak ada dimanapun di tempat lain. Di samping itu  habitat-habitat kering dan tandus di Afrika ditempati oleh sekelompok tanaman dari famili Euphorbiaceae. Contoh ini memperjelas teori kekuatan seleksi alam dimana terbentuk ciri-ciri atau bentuk-bentuk yang sangat sama oleh karena adaptasi pada lingkungan yang sama.

2.2.2 Bukti Palaentologi
Informasi mengenai sejarah kehidupan di bumi, terdapat dalam catatan fosil, koleksi bekas-bekas peninggalan bentuk-bentuk kehidupan yang telah punah.Ilmu yang mempelajari tentang fosil dan catatan-catatan fosil disebut paleontologi.Fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan italia, pada tahun 1452 – 1519.
·           Pembentukan Fosil
Dari semua organisme hidup, hanya sangat sedikit yang menjadi fosil, dan kebanyakan yang mengalami kehancuran karena melewati berbagai proses geologis. Organisme-organisme yang terlindung sehingga dapat menjadi catatan fosil biasanya terkubur dibawah sendimen setelah mereka mati. Ketika organisme-organisme terkubur, mereka tidak mendapat oksigen dari luar sehingga proses dekompisisi menjadi terhalang. Umumnya, untuk menjadi fosil, suatu organisme harus memiliki bagian-bagian tubuh yang kuat, jaringan tubuh yang lunak jarang dapat survive apabila terkubur dalam sendimen, dan organisme yang tidak memiliki bagian-bagian tubuh yang kuat jarang tercatat sebagai fosil.
Fosilisasi dapat terjadi dalam satu atau beberapa cara. Salah satu di antaranya yaitu proses mineralisasi, yaitu proses sirkulasi air di dalam sendimen di sekeliling organisme yang telah mati kemudian secara perlahan-lahan melarutkan kalsium yang terdapat pada cangkang (shell) atau tulang dan meninggalkan bekas lapisan mineral pada tempat tersebut. Fosilisasi juga terjadi ketika cangkang atau tulang yang lengkap tertanam di dalam lapisan sendimen di bawah permukaan air, kemudian meninggalkan bekas bentukan atau cetakan dari organisme tersebut.Bentukan atau cetakan tersebut merupakan fosil permukaan tubuh tiruan yang baik.
a)      Penemuan Fosil Kuda
Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang sejarahnya ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika Utara dan sedikit dari Eropa dan Asia.Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman.
Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus).Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya.Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan gigi geraham yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan.Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen.
Gambar 1. Evolusi Kuda
Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
1)   Tubuh bertambah besar;
2)   Kepala bagian depan semakin panjang;
3)   Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
4)   Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang berupa rumput;
5)   Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk berlari cepat;
6)   Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.
Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil dapat pula dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
1)        Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.
2)        Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi tempat fosil ditemukan.

b)      Evolusi Fosil Manusia
Ordo primata memiliki 2 subkelompok yaitu prosimian dan anthropoid. Prosimian adalah kelompok primata sebelum kera misalnya lemur, loris, tarsius. Antropoid adalah kelompok primate termasuk kera dan monyet , aves, dan manusia yang rata-rata memiliki otak yang lebih besar. Ciri-ciri prosimian adalah ibu jari dapat digerakkan kesegala arah, jari memiliki kuku, dan mata mengarah kedepan. Prosmian mulai punah pada zaman eosin.
Evolusi hominid (cikal bakal manusia) dimulia diafrika. Hominid awal termasuk genus Australopithecus, diperkirakan muncul 3,8 juta tahun lalu. Sejarah penemuan fosil hominid dapat diterangkan sebagai berikut:
1.         Australophitecus afarensis (Lucy)
Ditemukan di Euthopiaoleh johanson merupakan hominid berukuran kecil, ciri – cirinya sebagai berikut:
·      Tinggi kira – kira 3 kaki (1,5 m)
·      Wajahnya mengarah kemuka, tulang tengkorak seperti kera, dan volume otak kecil yaitu, 450 – 500 cc.
·      Gigi masih primitif dan memiliki 2 gigi taring yang panjang. Diperkirakan A. afarensis ini belum bisa bicara, belum bisa membuat peralatan dan belum menggunakan api. Beberapa ilmuwan memperkirakan A. afarensis berkembang menjadi austrolopithecus yang lebih maju yaitu A. africanus.



2.        Australophitecus africanus
Ditemukan di afrika selatan oleh Raymond Dart. Ciri-cirinya sebagai berikut:
·      Ukuran tubuh agak kecil
·      Berjalan tegak
·      Tangan dan susunan gigi berbeda dengan manusia
·      Memakan tumbuhan dan hewan

3.        Homo Habilis
Ditemukan disejumlah daerah di Afrika. Homo habilisdiperkirakan muncul kira – kira 1,9 juta dan bertahan lebih dari setengah juta tahun. Ciri – cirinya sebagai berikut:
·      Volume otak rata – rata 650 cc.
·      Sudah dapat membuat peralatan dari batuuntuk memotong dan menumbuk.
·      Dilihat dari cirri – cirri fisiknya , dikatakan bahwa H. Habilis berasal dari A. Africanus.  Homo Erectus

4.        Homo Erectus
Ditemukan di Afrika, Asia dan Eropa, namun sebenarnya H. Erectus ini berasal dari afrika yang kemudian ada yang bermigrasi ke eropa dan asia. Hal ini disebabkan oleh suatu bukti ditemukannya fosil A.Erectus di afrika yang tertua yang berusia 1,5 dan 1,6 juta tahun. Sedangkan fosil A.Erectus yang ditemukan di asia dan eropa berusia 200.000 tahun lalu. Ciri-ciri H. Erectus adalah sebagai berikut:
·           Volume otak 850 – 1200 cm3.
·           Ukuran tubuh lebih tinggi dari H. Habilis
·           Berjalan dengan 2 kaki (bipedal)
·           Berdiri tegak
·           Lubang mata dalam dan muka menonjol keluar
·           Sudah dapat membuat peralatan dari batu yang lebih maju
·           Sudah memakai baju, membuat api, dan membuat pondok ataupun hidup digua- gua .

5.    Homo Sapiens
Ditemukan dilembah Neander jerman. Fosil H. Sapiens tersebut disebut manusia Neanderthal. Manusia Neanderthal termasuk salah satu kelompok H. sapiens yang tertua. Kelompok ini juga menyebar keseluruh Eurasia.
Ciri – cirinya sebagai berikut:
·           Bentuk tubuh pendek dan kuat
·           Volume otak sedikit lebih besar dari pada H. sapiens
·           Wajahnya menonjol
Manusia neandethal ini sudah mampu membuat peralatan dengan lebih sempurna disbanding H.Erectus. cara mencari makan adalah dengan berburu. Mereka sudah memiliki hubungan social yang tinggi dan melakukan upacara ritual atau kepercayaan.Punahnya manusia neandethal masih menjadi misteri. Ada ilmuwan yang menduga bahwa mereka punah karena gagal berkompetisi atau karena gagal menghadapi perubahan iklim pada zaman pleistosen.

6.    Homo Sapiens Modern
Homo sapiens dengan bentuk tubuh modern muncul kira-kira 40.000 tahun lalu dan mungkin juga lebih awal. Homo sapiens modern diduga pernah hidup di prancis dan spanyol, dan disebut manusia Cro-Magnon. Senjata dan peralatan manusia Cro-Magnon lebih rumit dan kadang dibuat dari bahan selain batu, misalnya tulang, gading dan kayu. Mereka juga mulai mengembangkan seni terbukti dengan ditemukannya lukisan – lukisan di gua, seni patung dan seni pahat.
Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosildapat pula dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapatdilakukan dengan cara-cara berikut. (1) Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri. (2) Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisanbumi tempat fosil ditemukan

2.2.3Anatomi Perbandingan
Pendekatan untuk menginterpretasi bukti-bukti paleontologi adalah anatomi perbandingan.Para ahli anatomi perbandingan mencoba menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara struktur dasar (fundamental structure) organisme hidup.Mereka mempelajari bentuk-bentuk struktur dasar setiap kelompok organisme. Sebagai contoh, semua hewan vertebrata memiliki struktur dasar yang sama, yakni: suatu kerangka utama penyanggah tengkorak dan tulang belakang; tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru, tertancap pada tulang belakang; sepasang organ tambahan; dan sistem peredaran darah, pernafasan atau respirasi, pencernaan, pengeluaran yang sama. Para ahli anatomi membandingkan ciri-ciri anatomi hewan masa kini, tetapi studi perbandingan anatomi kerangka lebih penting bagi para paleontologi karena bukti-bukti fosil anatomi yang tersusun hampir semua adalah metrial rangka.



 
 Gambar 2. Struktur homologi pada beberapa hewan vertebrata.
Kesamaan dasar dalam struktur yang diturunkan dari nenek moyang yang umum disebut struktur homolog. Lebih jelasnya, homologi adalah struktur dasar sama yang diturunkan secara genetik dari nenek moyang yang umum tetapi kemudian memiliki fungsi yang berbeda. Suatu contoh homologi yang baik adalah tulang lengan depan vertebrata (Gambar 2). Semua vertebrata seperti burung, ikan paus, dan manusia mempunyai struktur dasar tulang lengan depan yang sama kemudian melewati proses perubahan (evolusi) dari nenek moyang yang umum, kemudian menampilkan fungsi yang berbeda.
Konsep lain dari anatomi perbandingan yaitu analogi. Analogi adalah menunjukkan fungsi yang sama, tetapi mempunyai struktur dasar yang berbeda. Misalnya sayap burung dengan sayap serangga mempunyai fungsi yang sama tetapi struktur dasarnya berbeda. Burung mempunyai kerangka tulang sayap sedangkan serangga mempunyai sayap yang tersusun dari lapisan kitin yang keras, tetapi keduanya berfungsi untuk terbang (Gambar 3).
 
Gambar 3. Struktur Analogi.

2.2.4 Perbandingan Biokimia
Di samping kesamaan yang ditemukan pada struktur-struktur anatomi, para ahli biokimia juga menemukan banyak kesamaan pada tingkatan molekuler. Kenyataannya semua organsime hidup memiliki materi genetik (DNA) yang hampir sama, mengunakan kode-kode genetik yang sama, dan memiliki molekul berenergi tinggi (ATP).
Sebagai materi genetik, DNA berfungsi mulai dari perkembangan awal setiap organisme. Sejak diketahui bahwa transfer sifat-sifat keturunan dan kontrol genetik melalui DNA, memberi kemajuan yang efektif dan efisien, dan terjadi perubahan dimana seleksi alam tidak banyak lagi disukai, tetapi beralih ke mekanisme hereditas.
Kesamaan struktur protein menjadi perhatian khusus para ilmuan dalam mem-pelajari evolusi.Para ahli biokimiawi menemukan urutan asam amino dari molekul protein.Dari informasi ini, gen-gen dapat disusun karena diketahui bahwa asam amino dalam protein, berhubungan dengan nukleotida-nukleotida yang terdapat dalam molekul DNA.
Penelitian-penelitian di bidang molekuler sangat menunjang perkembangan pengetahuan evolusi.Kajian-kajian evolusi dewasa ini lebih banyak ditinjau dari segi biokimiawi, genetika, dan molekuler.

2.2.5 Perbandingan Embriologi
Embriologi adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari pembentukan, pertumbuhan, dan perkembangan embrio dalam kandungan. Perkembangan embrio semua vertebrata memperlihatkan keseragaman yang mencolok. Hal ini terlihat jelas pada waktu terjadi pembelahan, morfogenesis, dan tahap diferensiasi awal. Persamaan-persamaan ini sering dipergunakan sebagai bukti hubungan evolusi antara vertebrata. 
Gambar 5. Embriologi perbandingan dari ikan, salamander, kura-kura, ayam, babi, sapi, kelinci dan manusia

Kalau ditinjau dari perkembangan embrio pada hewan multiseluler, akan dijumpai kenyataan bahwa perkembangan mulai dari zigot menunjukan bentuk yang hampir sama. Misalnya perkembangan pada blastula, grastrula, namun dalam perkembangan selanjut-nya berbeda satu dengan yang lain sehingga bentuk dewasanya menjadi sangat berbeda. Contohnya perbedaan antara ikan, salamander, kura-kura, ayam, babi, sapi, kelinci dan mansuia sungguh sangat berbeda, namun semua dimulai dari blastula dan grastrula serta embrio yang hampir sama.
Mengenai perkembangan embrio Karl von Baer, menyatakan bahwa: (a) sifat-sifat umum muncul paling awal kemudian diikuti sifat-sifat khusus; (b) perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kemudian kurang umum, dan akhirnya ke sifat-sifat yang khusus; (c) hewan yang satu memisah secara progresif dari hewan yang lain; (d) dalam perkembangannya hewan-hewan multiseluler bentuk embrionya sama, tetapi kemudian pada saat dewasa bentuknya menjadi berbeda-beda.
Hubungan perkembangan embrio dengan evolusi dinyatakan oleh Ernst Haeckel, bahwa ontogeny adalah phylogeny yang dipersingkat.Ontogeni adalah seluruh perjalanan perkembangan dan sejarah hidup suatu individu. Phylogeny adalah sejarah kekerabatan dalam proses evolusi. Ia menyebutnya sebagai teori rekapitulasi atau teori biogenetik.
  
 
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata evolusi mempunyai arti yaitu suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap atau perlahan-lahan. Jadi dapat dikatakan bahwa evolusi merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang komplek.
Petunjuk-petunjuk evolusi yang dapat menjadi bukti bahwa evolusi memang terjadi, antara lain : (1) Persebaran Geografi, (2) Bukti Palaentologi, (3)Anatomi Perbandingan,  (4) Perbandingan Biokimia, dan (5) Perbandingan Embriologi.
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman dan hewan. Persebaran geografis memperlihatkan bahwa suatu spesies baru muncul pada satu tempat dan kemudian menyebar menuju keluar dari titik atau tempat asal. Beberapa spesies kemudian menjadi lebih luas distribusinya, tetapi mereka tidak dapat melewati barier-barier alami yang terpisah daerah geografis yang besar.
Ilmu yang mempelajari tentang fosil dan catatan-catatan fosil disebut paleontologi. Fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci.
Perbandingan anatomi di bagi menjadi dua yaitu, (1) homologi struktur dasar sama yang diturunkan secara genetik dari nenek moyang yang umum tetapi kemudian memiliki fungsi yang berbeda.(2) Analogi adalah menunjukkan fungsi yang sama, tetapi mempunyai struktur dasar yang berbeda.
Kesamaan struktur protein (DNA) menjadi perhatian khusus para ilmuan dalam mempelajari evolusi,karena berfungsi untuk transfer sifat-sifat keturunan dan kontrol genetik.
Embriologi adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari pembentukan, pertumbuhan, dan perkembangan embrio dalam kandungan.Karl von Baer, menyatakan bahwa: (a) sifat-sifat umum muncul paling awal kemudian diikuti sifat-sifat khusus; (b) perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kemudian kurang umum, dan akhirnya ke sifat-sifat yang khusus; (c) hewan yang satu memisah secara progresif dari hewan yang lain; (d) dalam perkembangannya hewan-hewan multiseluler bentuk embrionya sama, tetapi kemudian pada saat dewasa bentuknya menjadi berbeda-beda. Hubungan perkembangan embrio dengan evolusi dinyatakan oleh Ernst Haeckel.

3.2 Saran
Demikian makalah ini disusun diharapkan menjadi sumber informasi bagi mahasiswa maupun semua kalangan masyarakat. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini kurang baik dan masih terdapat banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
 

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2011. Evolusi. (online). http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Evolusi/materi01.html. Diakses tanggal 20 Oktober 2011
Anonymous, 2011. Petunjuk Pendukung Terjadinya Evolusi. (online). http://www.belajar.kemdiknas.go.id/index.php?display=view&ack=1&list=1&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=330&uniq=3658. Diaskes tanggal 20 Oktober 2011
Anonymous, 2011. Evolusi.(online). http://id.wikipedia.org.Diakses tanggal Diakses tanggal 20 Oktober 2011
Campbell, N. A, J. B, Reece, and L. G, Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Waluyo, L. 2005. Evolusi Organik. UMM Press. Malang
Yusuf, M. F. 2006. Bahan Ajar Matakuliah Evolusi. Universitas Negeri Gorontalo.


1 komentar:

CasinoJuragan.org mengatakan...

Mau Tau Rahasianya bisa menang sobobet ?
di sini cara nya menang Klik ~> sbobets
Inget biar aman dan pasti di bayar mainnya di ESBOBET

Posting Komentar

TV Streaming

tutorial blogger Indonesia

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review