PETUNJUK-PETUNJUK TERJADINYA
EVOLUSI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahkluk
hidup yang berada dimuka bumi ini sangatlah beragam dan berjuta-juta
spesiesnya. Beberapa para ahli berpikir bahwa keanekaragaman mahkluk hidup
tersebut tidak ada hubungannya sama sekali. Hal ini akibat perubahan secara
evolusi. Evolusi sendiri merupakan kata umum yang dipakai orang untuk
menunjukkan adanya suatu perubahan, perkembangan, atau pertumbuhan secara
berangsur-angsur. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan pengaruh alam atau
rekayasa manusia. Jadi dapat kita simpulkan bahwakata evolusi mempunyai arti
suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap atau perlahan-lahan.
Dalam pengertian biologi, evolusi berarti perubahan yang progresif artinya
suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang
lama dan perubahannya menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi
makhluk dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Selain itu, evolusi juga bisa
mengarah perubahan yang regresif, dimana makhluk hidup cenderung menuju ke arah
kepunahan yang terjadi bukan hanya karena semakin mundurnya struktur dan fungsi
tetapi dapat juga karena perkembangan struktur yang melebihi porsinya.
Kata
evolusi sendiri digunakan pertama kali oleh
Herbert Spencer, seorang ahli filsafat dari inggris. Oleh Spencer
pengertian evolusi yang dilontarkan berkaitan dengan suatu perkembangan ciri
atau sifat atau keadaan dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat.
Para
ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu,
seperti genetika molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka meneliti dengan
menggunakan peralatan yang beragam seperti larutan kimia di dalam tabung
reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi dari
daerah-daerah purbakala dan bahkan batu-batu karang atau gunung-gunung batu.
Teori
evolusi Darwin melandasi setiap aktivitas mereka. Sebagai ilmuan, mereka
berusaha mencari data-data yang dapat mendukung ataupun dapat membuktikan bahwa
teori-teori terdahulu itu mungkin saja tidak benar. Bukti-bukti ilmiah tertentu
yang lebih dari 100 tahun terakhir mendukung pemikiran Darwin, dan merupakan
bagian-bagian khusus dari ilmu biologi.
Beberapa
prinsip yang digunakan Darwin yang dianggap dapat memberikan petunjuk adanya
evolusi antara lain adanya variasi di antara individu-individu dalam satu keturunan,
adanya pengaruh penyebaran geografi, ditemukannya fosil-fosil diberbagai
lapisan batuan bumi adanya homologi antara organ sistem pada makhluk hidup,
adanya data sebagai hasil studi mengenai komparatif perkembangan embrio yang
menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur.
1.2
Rumusan
Masalah
a)
Bagaimanakah
garis besar dari dasar teori evolusi dan perkembanganya?
b)
Bagaimanakah
petunjuk-petunjuk terjadinya
evolusi yang dapat
dijelaskan dengan adanya evolusi?
1.3
Tujuan
a)
Untuk mengetahui garis
besar dari dasar teori evolusi dan perkembangannya.
b)
Untuk mengetahui
petunjuk-petunjuk terjadinya evolusi yang dapat dijelaskan dengan adanya
evolusi.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Teori Evolusi dan
Perkembangannya
2.1.1 Teori Evolusi
Sejarah munculnya teori-teori evolusi sebenarnya
baru dimulai pada tahun 1859, dengan dipublikasikan buku “On
the ofiginof species by means of natural selection” atau “The preservation of favored races in the
struggle for life”, meskipun
kebanyakan ide-ide Darwin kenyataannya telah ada sejak masa lampau. Jadi teori evolusi
sendirimerupakan teori yang
didasarkan atas fakta-fakta hasil observasi baik dari lingkungan sekitarnya
maupun dari peristiwa alam yang sesunggguhnya.Kenyataan bahwa makhluk hidup
beraneka ragam dan menggalami perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal
ini tidak melahirkan konsep-konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa
Darwin.
Evolusi secara harfiah dapat
diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.Selain itu. Evolusi juga merupakan perkembangan
makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang
lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang komplek.
a.
Basic Fact Teori Evolusi
·
Segala macam organisme dibedakan dari
mahkluk hidup yang berderajat rendah sampai organisme yang berderajat tinggi.
Jadi ada gradasi atau tingkatan.
·
Dalam riwayat perkembangan di bumi
didapatkan bahwa organisme yang lebih sempurna baru muncul ke bumi sesudah
organisme yang lebih rendah susunannya atau bahkan “berasal” dari bentuk rendah
dengan alasan.
·
Ditemukan bentuk-bentuk “mahkluk
antara” atau “mahkluk peralihan” atau “link” yang telah menfosil. Misalnya Archaeopteryx dan Archeornis.
Mengenai
evolusi, pada abad ke-19 Lamarck memberikan penjelasan bagaimana evolusi itu
terjadi, yang dikenal sebagai teori evolusi Lamarck atau teori Lamarck. Teori digagasan oleh Lamarck ini berisi dua gagasan
utama. Pertama, gagasan use and disuse atau digunakan dan tidak digunakan.
Kedua, sifat atau ciri-ciri yang diperoleh dari lingkungan dapat diwariskan
kepada keturunannya. Penjelasan yang diberikan oleh Lamarck itu kemudian
dianggap tidak benar karena ada penjelasan yang dikemukakan Darwin berdasarkan
hasil pengamatannya selama berlayar dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos,
juga melakukan studi terhadap berbagai ilmu. Setelah melalui pengamatan dan
kajian yang mendalam, akhirnya Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya
dalam buku yang berjudul On The Origin of
Species by Means of Natural Selection atau Asal Mula Spesies yang Terjadi
Melalui Seleksi Alam. Buku Darwin tersebut mengandung dua teori utama. Pertama,
spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup
dimasa lalu. Kedua, seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif, penjelasan
oleh Darwin kini dikenal sebagai teori evolusi Darwin atau teori Darwin.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Evolusi pada makhluk hidup
adalah perubahan yang dialami makhluk hidup secara berangsur-angsur dalam waktu
yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Kajian yang membahas tentangkejadian
makhluk hidup yang bisa beraneka ragam di bumi ini disebut dengan Teori
Evolusi.
2.1.2 Perkembangan Teori Evolusi
Ada beberapa teori evolusi yang
dikemukakan oleh para ahli biologi pada masa sebelum teori evolusi Darwin
maupun pada masa sesudah teori evolusi Darwin. Teori skala alami dan teologi
alam. Sejumlah filsuf Yunani
klasik percaya adanya evolusi kehidupan. Plato(427 – 347 SM) percaya
pada dua dunia, yaitu dunia yang ideal dan abadi, serta dunia maya (khayal)
yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan
alat indera manusia. Evolusi menurutnya akan mengubah dunia yang organismenya
sudah ideal dan teradaptasi sempurna dengan lingkungannya. Aristoteles
(384 – 322 SM) menganut teori skala alami (scalae naturae). Skala alami membahas bahwa semua
bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya
meningkat kearah atas. Setiap bentuk kehidupan mempunyai suatu tangga dengan
anak tangganya masing-masing yang berada pada tingkatan yang berbeda-beda.
Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus
globalisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teori evolusi pun mengalami
perkembangan. Pada dasarnya pemikiran tentang evolusi dan teorinya mengalami
berapa perubahan dalam kurun tiga abad lebih. Adapun dasar pemikiran yang
berubah sesuai dengan kurun waktu sebagai berikut :
a)
Masa Fixisme
Para ahli
hingga abad ke -18 atau sebelumnya beranggapan bahwa suatu jenis organisme
adalah identik sebagai ciptaan tuhan (fix
= tetap). Pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan
perkerabatan antara organisme satu dengan organisme lainnya. Semua kegiatan biologis dianggapan sebagai tepat seperti apa yang
tercantum dalam ajaran yang sudah diturunkan nabi, sedangkan kelainan pada
maakhluk hidup dianggap sebagai kutukan Tuhan. Penganut teori
ini adalah Aritoteles, Plato, Anthony
van Leeuwenhoek, Carrolus Linnaeus, dan lain-lain.
b)
Masa Adaptasi dan Transformasi
Manusia mulai menyadari bahwa mereka tidak sama satu dengan yang
lainnya. Hal yang sama dapat pula diamati pada hewan dan tumbuhan. Hal ini
berlandaskan pada kenyataan bahwa tidak ada satupun mahluk hidup yang identik,
walaupun kembar satu telur. Ini yang
menyebabkan timbulnya masalah mengenai darimana datangnya perbedaan.Jean Baptise Lamarck mencoba menjelaskan
perbedaan antar organisme dengan mengemukakan bahwa suatu organisme berubah
dengan sesuai kebiasaan suatu hidupnya. Perubahan yang terjadi adalah suatu
proses adaptasi, sedangkan perubahan yang terjadi menurut mereka adalah
transformasi. Sifat yang didapatkanini diturunkan kepada keturunannya.
c) Masa Darwinian
Periode
ini Darwin dan Wallace bekerja secara terpisah. Darwin bekerja didaerah Amerika
selatan, sedangakan Wallace bekerja di kepulauan nusantara. Masing – masing
mengemukan bahwa dalam dunia kehidupan berlaku hukum alam (hukum rimba); “siapa
yang kuat dialah yang menang”. Pendapat dari teori ini adalah suatu organisme
sangat beraneka ragam dan alam akan melakukan seleksi, sesuai dengan keadaan
alam atau dapat menyesuaikan diri sajalah yang dapat bertahan, seadangkan yang
tidak
Gagasan
Charles Darwin dan Alfred Wallace tentang evolusi ditandai dengan adanya tiga
observasi dan dua kesimpulan, yaitu:
Observasi : Bila tidak ada tekanan dari
lingkungannya, makhluk hidup cenderung untuk memperbanyak diri seperti deret
ukur.
Observasi : Dalam kondisi lapangan, meskipun anggota
populasi sering berubah dalam jangka waktu yang panjang, besarnya populasi
adalah tetap.
Kesimpulan : Tidak semua
telur dan sperma dapat menjadi zigot. Tidak semua zigot menjadi dewasa. Tidak
semua makhluk dewasa dapat bertahan dan mengadakan reproduksi. Untuk dapat
bertahan perlu adanya perjuangan.
Observasi : Tidak semua anggota suatu spesies adalah
sama, dengan perkataan lain terjadi variasi dalam spesies.
Kesimpulan : Dalam perjuangan untuk hidup, varian
yang baik akan menikmati hasil kompetisi terhadap varian lain. Varian tersebut
akan berkembang menjadi lebih banyak secara proporsional dan akan mempunyai
keturunan secara proporsional pula.
Menurut teori ini suatu organisme sangat beraneka ragam dan
alam akan melakukan seleksi, sesuai dengan keadaan alam atau dapat menyesuaikan
diri sajalah yang dapat bertahan, sedangakan yang tidak sesuai akan mati.
Teori
tersebut banyak ditentang oleh berbagai kalangan, namun para ahli pengetahuan
didunia makin yakin bahwa teori evolusi menurut Darwin merupakan satu satunya
penjelasan yang paling rasional. Saat itu, Darwin dan Wallace tidak dapat
menjelaskan darimana timbulnya keanekaragaman pada makhluk hidup itu.
d)
Masa berkembangnya teori genetika
Pelopor
penelitian dalam bidang genetika, yakni Johann Gregor Mendel yang mengemukakan
teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu
macam gen. Banyak variasi alel menentukan kemampuan terhadap ketahanan untuk
terus dapat hidup. Teori ini dapat menjelaskan darimana keanekaragaman tersebut
timbul. Hanya pada saat itu, teori genetika tidak dipahami dan tidak pernah
diperkirakan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan teori yang lain. Namun teori
ini baru disadari bahwa kegunaannya pada awal abad ke 20 oleh Hugo de Vries, Weissman, dan lain-lain.
e)
Masa Neo-Darwin
Para ahli menemukan bahwa ilmu genetika
sangat perlu menjelaskan proses evolusi. Semua sifat yang dimiliki oleh suatu organisme dapat
digunakan untuk menunjang teori evolusi. Dengan demikian, semua bidang biologi
digunakan dalam menjelaskan suatau organisme. Pelopor dalam periode ini adalah Ernest Mayr, Th. Dobzhansky, dan lain
sebagainya
f)
Masa Evolusi Modern
Bila
saat masa lalu, para ahli hanya bekerja dengan data morfologi, anatomi, dan
penurunan genetika, pada masa sekarang para ahli beranjak pada pendekatan
molekuler, fisiologis, model matematika, dan lain sebagainya. Sehingga dapat
ditentukan bahwa suatu organisme berkerabat dekat atau jauh terhadap organism
lainnya dari perbedaan dalam semua aspek yang mungkin dipelajari. Teori evolusi
telah merangsang penyelidikan-penyelidikan dalam bidang biologi, untuk
membuktikan kebenaran atau ketidak benaran dari teori tersebut. Sampai saat ini
penyelidikan-penyelidikan dibidang biologi tidak pernah mengendur. Bukti-bukti
teori evolusi masih sebatas bukti-bukti secara tidak langsung. Banyak pandangan
tentang evolusi mendobrak pandangan-pandangan yang kolot bahwa makhluk hidup
tidak berubah atau statis (The
Immutability of Species).
Para ahli biologi telah mengakui bahwa makhluk hidup yangada sekarang
berasal dari makhluk hidup pada masa lalu. Buktiadanya petunjuk kehidupan pada
masa lalu yang berbeda terdapatpada tiap-tiap lapisan bumi dengan adanya
perubahan yang nyatadari masa ke masa. Lapisan bumi yang paling atas
menunjukkanadanya kegiatan pada masa yang paling muda. Makin ke bawah,memberi
petunjuk pada masa yang lebih tua. Spesies-spesiesyang hidup pada lapisan bumi
yang atas, berasal dari kehidupanpada lapisan bumi di bawahnya. Begitu
seterusnya, sehinggamakhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk
hiduppada masa lampau yang mengalami beberapa perubahan melaluiperistiwa
evolusi.
2.2 Petunjuk Evolusi
Evolusi merupakan suatu
proses yang panjang dan tidak dapat langsung dibuktikan di laboratorium. Petunjuk evolusi
digunakan untuk menjawab kebenarantentang adanya evolusi. Petunjuk evolusi
berupa fakta-fakta yangterdapat di bumi yang mendukung peristiwa evolusi
sebagaiberikut.
2.2.1 Persebaran Geografi
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman
danhewan. Dengan mempelajari biogeografi kita dapat menjelaskan mengapa
spesies-spesies berdistribusi, dan apa bentuk distribusi yang diperlihatkan
mengenai habitat dan daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin
mengelilingi ia menemukan bahwa spesies tanaman dan hewan umumnya tidak berdistribusi jauh dari habitat
yang potensial.Kesimpulan mendasar dari persebaran geografis
memperlihatkan bahwasuatu spesies baru muncul pada satu tempat dan kemudian menyebar
menuju keluar dari titik atau tempat asal.Beberapa spesies kemudian menjadi
lebih luas distribusinya, tetapi mereka tidak dapat melewati barier-barier
alami yang terpisah daerah geografis yang besar. Oleh karena itu, meskipun
lingkungan hidup sesungguhnya identik pada daerah geografis berbeda, jarang
ditempati oleh spesies yang sama. Buktinya, setiap daerah geografi besar di
dunia mempunyai karakteristik kelompok tanaman dan hewan. Sebagai contoh, di
Australia semacam kanguru (marsupial)
mempunyai kantong yang berperan sebagai tempat menyusui dan melindugi anaknya,
pada daerah geografi yang lain kanguru (marsupial)
hampir tidak ditemukan.
Bukti-bukti
observasi atau pengamatan memperkuat konsep bahwa seleksi alam berlaku, oleh
kekuatan besar dari lingkungan sehingga muncul spesies baru yang hanya dapat
hidup beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan kondisi topografinya
maupun kondisi iklim disekelilingnya.
Organisme-organisme
pada kenyataannya mempunyai geografi berbeda-beda, meskipun diturunkan dari
keturunan nenek moyang yang sangat berbeda, memiliki kesamaan proses adaptasi
pada habitat-habitat khusus. Sebagai contoh, tanaman kaktus (famili Cactaceae) ditemukan di gurun pasir
sebelah tenggara Amerika Utara, dan di gunung pasir Andes,
tetapi tidak ada dimanapun di tempat lain. Di samping itu habitat-habitat kering dan tandus di Afrika
ditempati oleh sekelompok tanaman dari famili Euphorbiaceae. Contoh ini memperjelas teori kekuatan seleksi alam
dimana terbentuk ciri-ciri atau bentuk-bentuk yang sangat sama oleh karena
adaptasi pada lingkungan yang sama.
2.2.2 Bukti Palaentologi
Informasi
mengenai sejarah kehidupan di bumi, terdapat dalam catatan fosil, koleksi
bekas-bekas peninggalan bentuk-bentuk kehidupan yang telah punah.Ilmu yang
mempelajari tentang fosil dan catatan-catatan fosil disebut paleontologi.Fosil
merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan italia, pada
tahun 1452 – 1519.
·
Pembentukan Fosil
Dari
semua organisme hidup, hanya sangat sedikit yang menjadi fosil, dan kebanyakan
yang mengalami kehancuran karena melewati berbagai proses geologis.
Organisme-organisme yang terlindung sehingga dapat menjadi catatan fosil
biasanya terkubur dibawah sendimen setelah mereka mati. Ketika
organisme-organisme terkubur, mereka tidak mendapat oksigen dari luar sehingga
proses dekompisisi menjadi terhalang. Umumnya, untuk menjadi fosil, suatu
organisme harus memiliki bagian-bagian tubuh yang kuat, jaringan
tubuh yang lunak jarang dapat survive apabila terkubur dalam sendimen, dan
organisme yang tidak memiliki bagian-bagian tubuh yang kuat jarang tercatat
sebagai fosil.
Fosilisasi
dapat terjadi dalam satu atau beberapa cara. Salah satu di antaranya yaitu
proses mineralisasi, yaitu proses
sirkulasi air di dalam sendimen di sekeliling organisme yang telah mati
kemudian secara perlahan-lahan melarutkan kalsium yang terdapat pada cangkang (shell) atau tulang dan meninggalkan
bekas lapisan mineral pada tempat tersebut. Fosilisasi juga terjadi ketika
cangkang atau tulang yang lengkap tertanam di dalam lapisan sendimen di bawah
permukaan air, kemudian meninggalkan bekas bentukan atau cetakan dari organisme
tersebut.Bentukan atau cetakan tersebut merupakan fosil permukaan tubuh tiruan
yang baik.
a) Penemuan
Fosil Kuda
Evolusi
pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang sejarahnya ditelusuri
dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene)
di Amerika Utara dan sedikit dari Eropa dan Asia.Fosil kuda termasuk cukup
lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga
meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman.
Fosil
kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium
(Eohippus).Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya
sekitar 30 cm. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila
ditinjau dari struktur giginya.Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan gigi
geraham yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan.Kaki
depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya
mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen.
Gambar 1. Evolusi Kuda
Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat
perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara
lain:
1)
Tubuh bertambah besar;
2)
Kepala bagian depan semakin panjang;
3)
Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
4)
Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan
yang berupa rumput;
5)
Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan
gerakan untuk berlari cepat;
6)
Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung
gerakan ketika berlari cepat.
Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil,
pada penemuan fosil dapat pula dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan
umur fosil dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
1)
Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.
2)
Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi
tempat fosil ditemukan.
b) Evolusi
Fosil Manusia
Ordo primata memiliki 2 subkelompok yaitu
prosimian dan anthropoid. Prosimian adalah kelompok primata sebelum kera
misalnya lemur, loris, tarsius. Antropoid adalah kelompok primate termasuk kera
dan monyet , aves, dan manusia yang rata-rata memiliki otak yang lebih besar.
Ciri-ciri prosimian adalah ibu jari dapat digerakkan kesegala arah, jari
memiliki kuku, dan mata mengarah kedepan. Prosmian mulai punah pada zaman
eosin.
Evolusi hominid (cikal bakal manusia) dimulia
diafrika. Hominid awal termasuk genus Australopithecus, diperkirakan muncul 3,8
juta tahun lalu. Sejarah penemuan fosil hominid dapat
diterangkan sebagai berikut:
1.
Australophitecus
afarensis (Lucy)
Ditemukan
di Euthopiaoleh johanson merupakan hominid berukuran kecil, ciri – cirinya
sebagai berikut:
· Tinggi kira – kira 3 kaki (1,5 m)
· Wajahnya mengarah kemuka, tulang tengkorak
seperti kera, dan volume otak kecil yaitu, 450 – 500 cc.
· Gigi masih primitif dan memiliki 2 gigi taring
yang panjang. Diperkirakan A. afarensis ini belum bisa bicara, belum bisa
membuat peralatan dan belum menggunakan api. Beberapa ilmuwan memperkirakan A.
afarensis berkembang menjadi austrolopithecus yang lebih maju yaitu A.
africanus.
2.
Australophitecus
africanus
Ditemukan
di afrika selatan oleh Raymond Dart.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
· Ukuran tubuh agak kecil
· Berjalan tegak
· Tangan dan susunan gigi berbeda dengan manusia
· Memakan tumbuhan dan hewan
3.
Homo Habilis
Ditemukan
disejumlah daerah di Afrika. Homo habilisdiperkirakan
muncul kira – kira 1,9 juta dan bertahan lebih dari setengah juta tahun. Ciri –
cirinya sebagai berikut:
· Volume otak rata – rata 650 cc.
· Sudah dapat membuat peralatan dari
batuuntuk memotong dan menumbuk.
· Dilihat dari cirri – cirri fisiknya
, dikatakan bahwa H. Habilis berasal dari A. Africanus. Homo Erectus
4.
Homo Erectus
Ditemukan
di Afrika, Asia dan Eropa, namun sebenarnya H. Erectus ini berasal dari afrika
yang kemudian ada yang bermigrasi ke eropa dan asia.
Hal ini disebabkan oleh suatu bukti ditemukannya fosil A.Erectus di afrika yang
tertua yang berusia 1,5 dan 1,6 juta tahun. Sedangkan fosil A.Erectus yang
ditemukan di asia dan eropa berusia 200.000
tahun lalu. Ciri-ciri H. Erectus adalah sebagai berikut:
·
Volume
otak 850 – 1200 cm3.
·
Ukuran
tubuh lebih tinggi dari H. Habilis
·
Berjalan
dengan 2 kaki (bipedal)
·
Berdiri
tegak
·
Lubang
mata dalam dan muka menonjol keluar
·
Sudah
dapat membuat peralatan dari batu yang lebih maju
·
Sudah
memakai baju, membuat api, dan membuat pondok ataupun hidup digua- gua .
5.
Homo Sapiens
Ditemukan
dilembah Neander jerman. Fosil H. Sapiens tersebut disebut manusia Neanderthal.
Manusia Neanderthal termasuk salah satu kelompok H. sapiens yang tertua.
Kelompok ini juga menyebar keseluruh Eurasia.
Ciri – cirinya sebagai berikut:
Ciri – cirinya sebagai berikut:
·
Bentuk tubuh pendek dan kuat
·
Volume otak sedikit lebih besar dari pada H. sapiens
·
Wajahnya menonjol
Manusia neandethal ini sudah mampu membuat
peralatan dengan lebih sempurna disbanding H.Erectus. cara mencari makan adalah
dengan berburu. Mereka sudah memiliki hubungan social yang tinggi dan melakukan
upacara ritual atau kepercayaan.Punahnya manusia neandethal masih menjadi
misteri. Ada ilmuwan
yang menduga bahwa mereka punah karena gagal berkompetisi atau karena gagal
menghadapi perubahan iklim pada zaman pleistosen.
6.
Homo Sapiens Modern
Homo
sapiens dengan bentuk tubuh modern muncul kira-kira 40.000 tahun lalu dan
mungkin juga lebih awal. Homo sapiens modern diduga pernah hidup di prancis dan
spanyol, dan disebut manusia Cro-Magnon. Senjata dan peralatan manusia
Cro-Magnon lebih rumit dan kadang dibuat dari bahan selain batu, misalnya
tulang, gading dan kayu. Mereka juga mulai mengembangkan seni terbukti dengan
ditemukannya lukisan – lukisan di gua, seni patung dan seni pahat.
Selain
mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosildapat pula
dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapatdilakukan dengan
cara-cara berikut. (1) Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur
fosil itu sendiri. (2) Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur
umur lapisanbumi tempat fosil ditemukan
2.2.3Anatomi Perbandingan
Pendekatan untuk menginterpretasi
bukti-bukti paleontologi adalah anatomi
perbandingan.Para ahli anatomi perbandingan mencoba menemukan
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara struktur dasar (fundamental structure) organisme
hidup.Mereka mempelajari bentuk-bentuk struktur dasar setiap kelompok
organisme. Sebagai contoh, semua hewan vertebrata memiliki struktur dasar yang
sama, yakni: suatu kerangka utama penyanggah tengkorak dan tulang belakang;
tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru, tertancap pada tulang
belakang; sepasang organ tambahan; dan sistem peredaran darah, pernafasan atau
respirasi, pencernaan, pengeluaran yang sama. Para ahli anatomi membandingkan
ciri-ciri anatomi hewan masa kini, tetapi studi perbandingan anatomi kerangka
lebih penting bagi para paleontologi karena bukti-bukti fosil anatomi yang
tersusun hampir semua adalah metrial rangka.
Gambar 2. Struktur
homologi pada beberapa hewan vertebrata.
Kesamaan
dasar dalam struktur yang diturunkan dari nenek moyang yang umum disebut
struktur homolog. Lebih jelasnya,
homologi adalah struktur dasar sama yang diturunkan secara genetik dari nenek
moyang yang umum tetapi kemudian memiliki fungsi yang berbeda. Suatu contoh
homologi yang baik adalah tulang lengan depan vertebrata (Gambar 2). Semua
vertebrata seperti burung, ikan paus, dan manusia mempunyai struktur dasar
tulang lengan depan yang sama kemudian melewati proses perubahan (evolusi) dari
nenek moyang yang umum, kemudian menampilkan fungsi yang berbeda.
Konsep
lain dari anatomi perbandingan yaitu analogi.
Analogi adalah menunjukkan fungsi yang sama, tetapi mempunyai struktur dasar
yang berbeda. Misalnya sayap burung dengan sayap serangga mempunyai fungsi yang
sama tetapi struktur dasarnya berbeda. Burung mempunyai kerangka tulang sayap
sedangkan serangga mempunyai sayap yang tersusun dari lapisan kitin yang keras,
tetapi keduanya berfungsi untuk terbang (Gambar 3).
Gambar 3. Struktur
Analogi.
2.2.4 Perbandingan Biokimia
Di
samping kesamaan yang ditemukan pada struktur-struktur anatomi, para ahli
biokimia juga menemukan banyak kesamaan pada tingkatan molekuler. Kenyataannya
semua organsime hidup memiliki materi genetik (DNA) yang hampir sama, mengunakan
kode-kode genetik yang sama, dan memiliki molekul berenergi tinggi (ATP).
Sebagai
materi genetik, DNA berfungsi mulai dari perkembangan awal setiap organisme.
Sejak diketahui bahwa transfer sifat-sifat keturunan dan kontrol genetik
melalui DNA, memberi kemajuan yang efektif dan efisien, dan terjadi perubahan
dimana seleksi alam tidak banyak lagi disukai, tetapi beralih ke mekanisme
hereditas.
Kesamaan
struktur protein menjadi perhatian khusus para ilmuan dalam mem-pelajari
evolusi.Para ahli biokimiawi menemukan urutan asam amino dari molekul
protein.Dari informasi ini, gen-gen dapat disusun karena diketahui bahwa asam
amino dalam protein, berhubungan dengan nukleotida-nukleotida yang terdapat
dalam molekul DNA.
Penelitian-penelitian
di bidang molekuler sangat menunjang perkembangan pengetahuan
evolusi.Kajian-kajian evolusi dewasa ini lebih banyak ditinjau dari segi
biokimiawi, genetika, dan molekuler.
2.2.5 Perbandingan
Embriologi
Embriologi
adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari pembentukan, pertumbuhan, dan
perkembangan embrio dalam kandungan. Perkembangan embrio semua vertebrata
memperlihatkan keseragaman yang mencolok. Hal ini terlihat jelas pada waktu
terjadi pembelahan, morfogenesis, dan tahap diferensiasi awal.
Persamaan-persamaan ini sering dipergunakan sebagai bukti hubungan evolusi
antara vertebrata.
Gambar 5. Embriologi
perbandingan dari ikan, salamander, kura-kura, ayam, babi, sapi, kelinci dan
manusia
Kalau
ditinjau dari perkembangan embrio pada hewan multiseluler, akan dijumpai
kenyataan bahwa perkembangan mulai dari zigot menunjukan bentuk yang hampir sama. Misalnya perkembangan pada
blastula, grastrula, namun dalam perkembangan selanjut-nya berbeda satu dengan
yang lain sehingga bentuk dewasanya menjadi sangat berbeda. Contohnya perbedaan
antara ikan, salamander, kura-kura, ayam, babi, sapi, kelinci dan mansuia
sungguh sangat berbeda, namun semua dimulai dari blastula dan grastrula serta
embrio yang hampir sama.
Mengenai
perkembangan embrio Karl von Baer,
menyatakan bahwa: (a) sifat-sifat umum muncul paling awal kemudian diikuti
sifat-sifat khusus; (b) perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kemudian
kurang umum, dan akhirnya ke sifat-sifat yang khusus; (c) hewan yang satu
memisah secara progresif dari hewan yang lain; (d) dalam perkembangannya
hewan-hewan multiseluler bentuk embrionya sama, tetapi kemudian pada saat
dewasa bentuknya menjadi berbeda-beda.
Hubungan
perkembangan embrio dengan evolusi dinyatakan oleh Ernst Haeckel, bahwa ontogeny
adalah phylogeny yang dipersingkat.Ontogeni
adalah seluruh perjalanan perkembangan dan sejarah hidup suatu individu.
Phylogeny adalah sejarah kekerabatan dalam proses evolusi. Ia menyebutnya
sebagai teori rekapitulasi atau teori biogenetik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata evolusi
mempunyai arti yaitu suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap
atau perlahan-lahan. Jadi dapat dikatakan bahwa evolusi merupakan perkembangan makhluk hidup
yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk
sederhana ke arah bentuk yang komplek.
Petunjuk-petunjuk
evolusi yang dapat menjadi bukti bahwa evolusi memang terjadi, antara lain : (1)
Persebaran Geografi, (2) Bukti Palaentologi, (3)Anatomi Perbandingan, (4) Perbandingan Biokimia, dan (5) Perbandingan
Embriologi.
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari
tanaman dan hewan. Persebaran geografis memperlihatkan bahwa suatu spesies baru
muncul pada satu tempat dan kemudian menyebar menuju keluar dari titik atau
tempat asal. Beberapa spesies kemudian menjadi lebih luas distribusinya, tetapi
mereka tidak dapat melewati barier-barier alami yang terpisah daerah geografis
yang besar.
Ilmu
yang mempelajari tentang fosil dan catatan-catatan fosil disebut paleontologi.
Fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci.
Perbandingan
anatomi di bagi menjadi dua yaitu, (1) homologi struktur dasar sama yang
diturunkan secara genetik dari nenek moyang yang umum tetapi kemudian memiliki
fungsi yang berbeda.(2) Analogi adalah menunjukkan fungsi yang sama, tetapi
mempunyai struktur dasar yang berbeda.
Kesamaan struktur protein (DNA)
menjadi perhatian khusus para ilmuan dalam mempelajari evolusi,karena berfungsi
untuk transfer sifat-sifat
keturunan dan kontrol genetik.
Embriologi adalah salah satu cabang ilmu
yang mempelajari pembentukan, pertumbuhan, dan perkembangan embrio dalam
kandungan.Karl von Baer, menyatakan bahwa: (a)
sifat-sifat umum muncul paling awal kemudian diikuti sifat-sifat khusus; (b)
perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kemudian kurang umum, dan akhirnya
ke sifat-sifat yang khusus; (c) hewan yang satu memisah secara progresif dari
hewan yang lain; (d) dalam perkembangannya hewan-hewan multiseluler bentuk
embrionya sama, tetapi kemudian pada saat dewasa bentuknya menjadi
berbeda-beda. Hubungan perkembangan embrio dengan evolusi dinyatakan oleh Ernst Haeckel.
3.2 Saran
Demikian makalah ini disusun
diharapkan menjadi sumber informasi bagi mahasiswa maupun semua kalangan
masyarakat. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini kurang baik dan masih
terdapat banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran membangun dari pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous, 2011. Evolusi.
(online). http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Evolusi/materi01.html.
Diakses tanggal 20 Oktober 2011
Anonymous, 2011. Petunjuk Pendukung
Terjadinya Evolusi. (online).
http://www.belajar.kemdiknas.go.id/index.php?display=view&ack=1&list=1&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=330&uniq=3658.
Diaskes tanggal 20 Oktober 2011
Anonymous, 2011. Evolusi.(online).
http://id.wikipedia.org.Diakses tanggal Diakses tanggal 20 Oktober 2011
Campbell, N. A, J. B, Reece, and L.
G, Mitchell. 2002. Biologi Edisi
Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Waluyo,
L. 2005. Evolusi Organik. UMM
Press. Malang
Yusuf, M. F. 2006. Bahan Ajar Matakuliah Evolusi.
Universitas Negeri Gorontalo.
1 komentar:
Mau Tau Rahasianya bisa menang sobobet ?
di sini cara nya menang Klik ~> sbobets
Inget biar aman dan pasti di bayar mainnya di ESBOBET
Posting Komentar